Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
14.695 views

Berjalan 50 km Sehari, Demi Tanggung Jawab Keluarga

Kisah inspiratif kita kali ini datang dari seseorang yang begitu sangat sederhana, namun penuh dengan pelajaran yang amat sangat berharga. Seorang kakek berusia 71 tahun, penjual es Dawet keliling yang tinggal di pinggiran kota Surakarta.

Pak Sukimin, nama dari kakek tersebut, seorang pahlawan keluarga yang menginjak usia renta, tapi sama sekali tidak surut semangatnya untuk terus berjuang dan bekerja keras. Tidak kurang dari 50 kilo meter ditempuhnya setiap hari, dengan memikul gerobak es seberat 40 kg, mulai dari jam 5 pagi sampai jam 8 malam. Semua itu terdorong atas kuatnya keinginan bahwa dia menjauhi sifat meminta- minta dan karena pemenuhan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

Selama 40 tahun lebih, pekerjaan tersebut telah dilakukannnya. Dan Subhanallah, kerja keras setiap hari itupun ternyata tidak terus membuatnya jauh dari sang maha kuasa. Walau dalam hujan dan panas, ketika mendengar adzan, seketika itu pula pak Sukimin mencari masjid terdekat dan menjalankan sholat berjamaah. Selain itu, cara belajar keikhlasannya yang begitu sangat sederhana, namun menyentuh hati semua orang yang melihatnya adalah dengan penerimaannya atas pembagian rejeki yang diterimanya dari Allah subhanahu wataala.

"Saya pernah waktu sholat, gerobak saya tinggal didepan masjid. Saya sudah pasrahkan sama Allah saja. Tapi ternyata ada orang jahat yang mengambil semua uang yang telah saya dapat seharian. Tapi saya ikhlas kok. Kalau sampai diambil orang berarti itu bukan rejeki saya. Biar untuk dia saja tidak apa- apa, semoga lebih berguna untuk dia." Cerita bapak 5 orang anak ini.

Menurut pak Sukimin, dalam hidup ini manusia mendapatkan peran yang bermacam- macam, namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan, pekerjaan apapun itu adalah untuk mencari ridho Allah. Saja. Dan hal itulah yang meringankan hatinya jika musibah datang menghampiri. " Seringkali ada orang yang beli namun tidak bayar, saya menunggu sampai lama ternyata orangnya tidak membayar. ya saya tidak apa- apa. Kan sudah diminum juga. Sah kok itu untuk dia." lanjutnya. Beliau juga tidak terlalunya sedih saat tubuh rentanya telah lelah memikul gerobak yang sedemikian berat, sehingga kakinya tersandung dan pecahlah semua barang dagangannya. " Lah wong sudah jatuh, mungkin belum rejeki saya. ya nanti kapan- kapan berarti saya diajari Allah disuruh hati- hati lagi". Subhanallah, kemiskinan ternyata tidak menghalangi batinnya untuk menerapkan ilmu ikhlas kepada sesamanya.

Memang, kehidupan ini tidak sempurna dan tidak banyak memberi kesenangan kepada pak Sukimin, namun hal itu juga tidak membuat beliau ragu untuk membagikan ilmunya kepada yang ingin berguru kepadanya. " Rejeki itu sudah diatur sang maha kuasa. Saya ini hanya perantara saja. saya sama sekali tidak takut tersaingi. Malah ilmu yang saya berikan nanti itu, akan menemani saya saat saya mati nanti. saya percaya itu". Sama sekali tidak ada rasa permusuhan ataupun iri dengki dalam ketatnya persaingan dan beratnya hidup. Dalam susahnya mencari rupiah, justru membuat pak Sukimin semakin berbesar hati untuk berbagi. Hal yang sangat jarang untuk bisa dilakukan, bahkan oleh orang kaya sekalipun, jika tidak murni adanya perbuatan itu yang hanya karena Allah.

Kesabarannya dalam menghabiskan jatah hidup detik per detik telah menempanya menjadi seorang manusia yang kuat, tabah dan tidak pengeluh. Hal inilah juga yang menyebabkan beliau tetap bersemangat untuk menjual dagangannya walaupun dalam kondisi cuaca apapun." Kalau lagi hujan, ya saya tidak bisa berteduh, harus tetap jalan. Nanti kasihan ibu nunggu dirumah malah kawatir. Akhirnya saya pakai saja plastik untuk sekedar menutup tubuh agar tidak dingin " Kata Kakek dari 11 cucu tersebut.

Bagi pak sukimin, bukan kemiskinan yang menyakitkan hatinya, tapi saat dia tidak bisa bekerja lagi untuk menyenangkan hati keluarganya, terutama sang istri. Penghasilan yang hanya 30 ribu rupiah sehari, tidak mengurangi kesyukurannya atas jatah rejeki yang telah dibagikan dari sang maha kuasa. " Saya dan istri selalu bersyukur dengan apa yang ada. buat saya yang penting istri dan keluarga senang. Jangan pernah iri dengan yang dimiliki orang lain"

Subhanallah, betapa akan sangat membahagiakan mempunyai ayah, ataupun suami yang bisa menjadi tauladan seperti beliau. Beliau sangat setia kepada keluarga dan setia kepada tanggung jawab pekerjaannya.Keluguan dan kesederhanaan serta keikhlasan yang sangat apa adanya memberikan kesan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Semoga Allah selalu menjaga beliau, sebagai balasan kuatnya penjagaan amanah beliau atas kebahagiaan keluarganya.

(Syahidah/Voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X