Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
10.340 views

Cara Efektif Mendidik Si Hypersensitive

Terlalu sensitif alias hypersensitive  bisa dikembangkan menjadi pribadi yang lebih positif asalkan orangtua mengantisipasi sejak dini.

Sejak balita, Fafa, anak pertama Nina, terlihat dan dirasa amat sensitif. Misalnya, kata Nina, saat kaki pembantunya terantuk batu saja, Fafa langsung menangis dan terlihat cemas saat menanyakan apakah pengasuhnya itu kesakitan dan berdarah. Padahal Si Mbak tidak menganggap masalah kakinya yang terantuk batu sebagai sesuatu yang berat.

Anak yang memiliki kepekaan yang lebih tinggi dibandingkan anak lain, menurut psikolog Sani B Hermawan, Psi.,  Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani , adalah anak hypersensitive . “Kepekaan ini bisa ditujukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain. Misalnya seorang anak bisa merasakan kesedihan temannya ketika barang miliki teman tersebut hilang (kepekaan ke luar), atau anak yang mudah tersinggung ketika ia diisengi temannya (kepekaan ke dalam),” jelas Sani lebih lanjut.

Sebenarnya, anak yang memiliki kepekaan tidak selalu bersifat negatif asalkan dikelola dengan baik. Bahkan, menurut Sani, karakter ini bisa menjadi aset yang berharga untuk meningkatkan kecerdasan emosi (EQ). Misalnya, memiliki sifat empati, mudah menolong, peka terhadap masukan, menumbuhkan sikap solidaritas di antara sesama. “Permasalahannya adalah apabila kepekaan ini tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi hambatan dalam pembentukan kepribadian ataupun bermasalah dalam berinteraksi secara sosial.”

Lingkungan atau Bawaan

Penyebab seorang anak bisa hypersensitive  berasal dari kombinasi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Intinya, setiap anak yang lahir memiliki “kecenderungan” bawaan masing-masing.

Walaupun sebenarnya hal ini belum bisa dibuktikan secara empiris, pada beberapa kasus terungkap bahwa nuansa atau atmosfer anak ketika berada di dalam kandungan dapat berpengaruh pada karakter anak kelak. Misalnya, anak yang semasa kandungan mendapatkan cukup stimulasi dan attachment  (keterikatan, Red.) akan tumbuh menjadi karakter yang lebih tenang dan kokoh, dibandingkan calon bayi yang orangtuanya memiliki masalah psikologis (kekhawatiran, kecemasan, konflik, rasa sedih).

Faktor lingkungan, tambah Sani, juga berpengaruh besar dalam membentuk karakter anak. Misalnya pola asuh yang otoriter, orangtua pencemas, perpisahan atau perceraian, ketidakpastian situasi merupakan salah satu penyebab anak menjadi hypersensitive .

Olah Secara Positif

Untuk mengubah karakter anak secara positif, tentu yang perlu diperbaiki adalah lingkungannya. Pola asuh yang demokratis, mau mendengarkan pendapat anak, tidak judgmental  (menghakimi, Red.) dan win win solution  (adil, Red.), bisa menjadikan anak lebih rileks dan tidak tertekan.

Orangtua juga harus menjadi role model  yang baik, sebab sikap dan perilakunya akan ditiru anak. Orangtua yang overprotective , mudah cemas atau panik, akan membuat anak dinaungi rasa takut, rasa cemas dan mudah tersinggung. Sekali lagi, “Orangtua harus mampu membangun kepercayaan anak pada lingkungan, dan tidak membohongi anak. Hindari cara-cara yang bisa mempermalukan anak di depan orang banyak. Berilah ruang pada anak untuk mengekspresikan emosinya secara bebas dan terarah. Bantulah mengendalikan emosi anak secara konstruktif. Misalnya melakukan relaksasi, menyalurkan hobi, kegiatan bermanfaat lainnya.”

Jika anak dijahili oleh temannya di sekolahnya, maka orangtua perlu memberikan cara penanggulangannya. Misalnya, mengatakan keberatan anak pada temannya tersebut secara serius, “Saya tidak suka jika barang saya disembunyikan.”

Terakhir, “Orangtua harus menguatkan dan menemani anak ketika anak menghadapi situasi sulit. Bangunlah rasa percaya diri dengan melihat kelebihan yang dimiliki.”

Bedanya dengan Hyposensitive

Kebalikan dari hypersensitive adalah hyposensitive. Yakni karakter anak yang kurang peka pada perasaannya dan perasaan orang lain. Karakter ini menurut Sani, terkadang terlihat seperti orang yang “tidak peduli” alias seperti berada pada dunianya dan menilai sesuatu secara subyektif. “Karakter seperti ini lebih sulit diarahkan daripada anak yang hypersensitive, sebab seringkali mereka tidak menerima masukan. Mereka cenderung sulit dikoreksi karena tidak memahami perasaan orang lain.”

Positifnya, anak hyposensitive cenderung terlihat “tahan mental”, tidak mudah tersinggung, daya toleransi terhadap tekanan cukup tinggi. Karena itu cara penanganan anak hyposensitive perlu dirangsang kepekaannya terhadap orang lain. Membangun empati pada orang lain, misalnya, dengan mengunjungi panti asuhan, melibatkan pada kegiatan sosial membantu mengumpulkan sumbangan, dan sebagainya.

(sydh/tn)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Rabu, 25 Dec 2024 20:55


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X