Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Oktober 2010 10:16 wib
5.857 views
Pengembangan Bakat Harus disesuaikan dengan Kebutuhan Anak
Kunci lain yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan bakat anak adalah dengan selalu berpijak pada kebutuhan anak.
Jika misalnya anak Anda sangat verbal, Anda dapat membuat bahasa Anda sedikit lebih kompleks, menggunakan lebih banyak kata sifat.Begitu dituturkan Nancy Robinson PhD, seorang profesor emeritus bidang psikiatri dan ilmu perilaku di University of Washington di Seattle, Amerika Serikat.
“Terus kembangkan di bagian mana anak memiliki kemampuan lebih,” lanjutnya.
Itulah yang dilakukan Jackie Brezinski dari Apple Valley, Minnesota, Amerika Serikat. Anaknya, Seth, yang baru berusia 21 bulan sangat sering ngoceh sendiri. Karenanya, dia selalu melakukan kegiatan membaca untuk menambah pembelajaran kosakata untuk buah hatinya.
“Saya jadi banyak ngomong sama dia. Apa yang sedang kita lakukan, apa yang kita makan, di mana kita akan pergi. Sekarang saya sering membacakan buku-buku untuknya,” terangnya.
Yang terakhir, jadilah pemandu yang baik bagi anak, bukan pelatih yang galak. Intinya, hubungan antara anak dan orangtua dan guru harus mengacu pada kelakuan anak terhadap kegiatan pembelajaran.
“Daripada bertanya, ‘Apakah anak saya menghitung lebih baik dari anak yang lain?’, sebaiknya bertanya,‘ Apakah saya sudah mendukung cara belajar yang menarik dan menyenangkan untuk anak saya?” tutur Alison Steier PhD, direktur pelatihan klinis di Arizona Institute for Early Childhood Development, Amerika Serikat.
Jangan terlalu memaksakan kehendak memasukkannya ke semua ekskul atau les bakat. Yang terpenting, berikan dia pengalaman yang banyak untuk menemukan kegiatan yang dicintainya. Anak tentunya akan memilih satu bidang yang akhirnya klik dengan jiwanya.
Jika dia menyukai dinosaurus, berikan dia buku dan film tentang binatang tersebut atau mengunjungi museum. Anda tidak perlu duduk dan mengajar hal lain lagi. Intinya, jangan fokus terlalu berlebihan pada kemampuan kognitif anak.
“Anda juga ingin anak Anda menjadi ulet, empati, dan kreatif kan?,” kata Schader.
Dan pasti Anda juga ingin si buah hati menikmati masa kecilnya. Jadi, bersikaplah santai. Hadiah terbaik bagi anak Anda adalah dapat meluangkan waktu bersamanya. Membaca, menyanyi, bermain, menari, menangkap kunang-kunang, semuanya baik. (rps/SINDO)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!