Selasa, 17 Jumadil Akhir 1446 H / 5 Oktober 2010 17:29 wib
17.186 views
Mengatasi Bayi Yang Sulit Pisah Dari Si Ibu
Beberapa orangtua kadang harus main kucing-kucingan dengan si kecil sebelum berangkat kerja, hal ini dilakukan agar bayinya tidak menangis. Lalu bagaimana mengatasinya?
Psikolog anak mendefinisikan kecemasan berpisah (separation anxiety) mengacu pada tahap perkembangan yang mana anak mulai mengalami kecemasan ketika berpisah dengan ibu atau siapapun yang memberi perawatan utama. Dengan kata lain fase ini merupakan salah satu tonggak perkembangan yang banyak dialami oleh bayi.
Anak-anak yang masih kecil akan merasakan keengganan untuk meninggalkan orangtua atau pengasuhnya, karena mengalami lingkungan dan orang-orang yang berbeda. Anak-anak belum dapat mengerti waktu, karenanya si kecil tidak tahu kapan ibu atau orang yang dicemaskannya akan kembali.
Biasanya kondisi ini terjadi ketika bayi berusia di atas 6 bulan, karena bayi mulai lebih sadar dengan keberadaan orang asing selain orang yang merawatnya. Rasa kecemasan ini hampir mempengaruhi semua bayi, hanya derajatnya saja yang berbeda. Sebagian bayi bisa mulai lebih awal dan mencapai puncaknya saat berusia 1 tahun.
"Bayi Anda lebih banyak mengalami memori jangka panjang atau disebut dengan pertumbuhan kognitif. Pikiran bahwa ibunya akan berpisah dengannya itulah yang menyebabkan kesedihan," ujar Brendan Nixon, penulis Parenting Power in The Early Years, seperti dikutip dari Babyworld.co.uk.
Pemicu lain dari kecemasan berpisah ini adalah kelahiran saudara kandung atau adanya beberapa perubahan dalam rutinitasnya baik yang ada di rumah atau di tempat penitipan anak. Sebagai orangtua tentu akan merasa sangat sulit jika melihat bayi atau balitanya menangis, apalagi jika sampai mengeluarkan air mata.
"Air mata yang dikeluarkan si kecil adalah suatu hal yang sangat normal dan sebagai bentuk protes alami seraya berkata 'bagaimana bisa kau tinggalkan aku?'. Tapi lambat laun ia akan tenang kembali dan menikmati hari-harinya," ujar Dr Mandy Byron, psikolog klinis di Great Ormond Street Hospital.
Untuk mengatasi kondisi tersebut ada beberapa persiapan sederhana yang dapat membantu si kecil mengatasi kecemasan berpisahnya, yaitu:
1. Gendong si kecil dan ajaklah ia berjalan-jalan sebelum berangkat kerja dan ceritakan tentang hal-hal yang menyenangkan dan aktivitas yang akan dilakukannya.
2. Cobalah mengambil mainan favoritnya.
3. Ketika akan pergi, mengucapkan selamat tinggal sambil menyakinkannya bahwa ibu akan segera kembali.
4. Usahakan untuk tidak menyelinap pergi ketika si kecil tidak melihat. Karena hal ini akan membuat si kecil merasa khawatir bahwa ibunya akan pergi dan tidak akan kembali.
5. Jika sudah pergi, jangan kembali lagi hanya untuk memeriksakan apakah ia baik-baik saja atau tidak. Karena hal ini hanya akan meningkatkan kesedihan si kecil dan air matanya (rps/dtk)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!