Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Agutus 2010 08:29 wib
7.983 views
Agar Anak Belajar Mandiri
Anak akan merasa aman dan dicintai oleh orang tua. Hanya saja, memberikan cinta kepada anak tidak berarti melindungi secara berlebihan. Anak juga memerlukan proses mencoba dan bereksplorasi di lingkunganya.
Dan yang dibutuhkan oleh anak saat itu adalah kesempatan dan dukungan, baik emosional maupun kata-kata positif serta contoh perilaku yang baik. Jangan sampai si kecil terus bergantung kepada orangtuanya, bahkan sampai dia dewasa. Alih-alih memberikan cinta, malah membuatnya menjadi anak yang tak percaya diri.
Untuk mengajarkan si kecil mandiri, Naomi Soetikno, MPd, Psi dari Rumah Sakit Omni Medical Center Pulomas, Jakarta Timur, memberikan pemaparannya:
Proses Kemandirian
Teori kepribadian yang dikutip dari psikolog asal Hungaria, Margaret Mahler menjelaskan bahwa ikatan antara balita dengan sang ibu akan berkembang ke arah kemandirian.
Prinsipnya, sejak usia 4 bulan, anak mulai secara bertahap "berpisah" dengan ibunya, di mana anak mulai mencari sensasi sendiri dengan asyik bermain-main dengan jari-jarinya sendiri. Anak pun mulai mengembangkan perasaan sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk menghadapi hal-hal yang ada di sekitarnya. Artinya, kemandirian tidak terjadi secara tiba-tiba atau sudah dimiliki sejak lahir, melainkan suatu proses adaptasi seorang anak -sesuai dengan usianya- terhadap lingkungannya.
Mendidik Anak Agar Mandiri
Bila Moms mendapati si kecil kerap merengek untuk menemaninya pada setiap kegiatan, dekati dia, peluk dirinya dan yakinkan bahwa dia dicintai dan dia memiliki banyak potensi. Berikan pula perhatian yang utuh, beri kesempatan anak untuk bereksplorasi dan mencoba dengan upayanya sendiri, beri bimbingan dan arahan praktis.
Begitu juga, saat anak mengikuti lomba dan menampilkan performa-nya. Yang harus Moms lakukan adalah mengingatkan bahwa dia sudah berlatih dengan baik. Dampingi anak saat berlatih dan berikan penjelasan yang dapat dimengerti anak. Jangan mengritik dan merendahkan kemampuan anak, tapi tunjukkan apa yang harus dilakukannya.
Jika si kecil gugup ketika naik ke panggung dan mulai menangis, hendaknya Moms berada tidak jauh dari dirinya dan yakinkan bahwa Moms mencintai dia apa adanya. Tunjukkan ekspresi dan gerak tubuh yang tulus sebagai rasa kasih sayang.
Jika si kecil sedang beraktivitas dan memerlukan perhatian, jauhkan kesibukkan pribadi anda, seperti nonton televisi, bermain HP atau hal-hal yang membuat dirinya merasa tidak diperhatikan. Karena cinta, dukungan dan pendampingan yang utuh -saat anak sedang beraktivitas di mana Moms benar-benar hadir- sangat penting dalam melatih kemandirian sang buah hati.
4 Trik Mendidik Kemandirian Anak
1. Memberi anak kepercayaan dan tanggung jawab. Berilah si kecil kepercayaan untuk melakukan dan memutuskan sesuatu, misalnya biarkan dia menentukan baju mana yang ingin dipakainya. Jika warna tidak serasi berilah penjelasan mengenai warna-warna apa saja yang cocok dan serasi, lalu jenis pakaian apa saja yang bisa dikenakan untuk momen-momen tertentu.
2. Mendorong, membimbing dan memberi dukungan. Berikan dorongan kepada anak untuk bisa berprestasi. Beri dukungan saat dia menyatakan ingin melakukan sesuatu dan bimbing dia untuk bisa berhasil dalam melakukan sesuatu.
3. Memberi kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapatnya. Dasarnya, anak memiliki hak dan kemampuan untuk menyatakan pendapatnya. Libatkan anak dalam setiap pengambilan keputusan dalam keluarga. Dengan demikian dia akan merasa sangat dihargai, sekalipun pendapat yang disampaikannya "asal bunyi".
4. Berikan reward baik pujian atau hadiah setiap kali mereka melakukan hal yang baik. Pemberian reward ini akan memberikan energi yang luar biasa bagi anak. Dia akan mengulangi perbuatan tersebut dan akan terekam dalam benaknya bahwa perilaku tersebut merupakan hal baik yang harus dilakukan.(rps/Mom& Kiddie)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!