Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Agutus 2010 07:15 wib
11.244 views
Tips Mengatur Keuangan Saat Semua Serba Mahal!
Sebagai Ibu kita pasti hafal bahwa saat menjelang bulan Ramadan dan hari raya idul fitri, kenaikan harga pokok akan terjadi. Nah, untuk mengatasinya, berikut ada beberapa tips yang bisa anda jadikan alternatif.
Menurut Ligwina Poerwo-Hananto CFP, perencana keuangan independen dari Quantum Magna Financial, dasarnya pos-pos pengeluaran terbagi empat, yaitu:
1. Pengeluaran untuk tabungan atau investasi.
2. Pengeluaran untuk cicilan hutang.
3. Pengeluaran rutin.
4. Pengeluaran gaya hidup.
"Pengeluaran rutin biasanya jadi berbeda karena harus membayar lebih besar untuk kebutuhan memasak. Apalagi harga-harga pasti akan naik. Tapi jangan langsung panik," ulas Ligwina.
Mana yang Naik dan Turun?
Selama bulan puasa, biasanya ada keharusan baru bagi orang-orang tertentu sebagai ajang silaturahmi. Ya, "bukber" atau buka bersama kerap dilakukan Moms and Dads.
Lantas, bagaimana menyiasati pengeluaran gaya hidup yang naik tersebut? "Ketika kita switching gaya hidup, kita switch juga pengeluaran di pos tersebut. Jika biasanya jarang makan di luar, sekarang jadi sering makan di luar karena ada acara buka bersama. Ada yang dinaikan, ada juga yang harus diturunkan. Misalnya kalau dalam sebulan ke salon 2-3 kali, di bulan ini cukup sekali saja atau bahkan tidak sama sekali. Bertukar dengan pengeluaran untuk buka bersama tadi," jelas Ligwina.
Pos yang Tidak Dapat Diganggu-gugat
Tapi ingat, untuk pos investasi dan cicilan hutang tidak dapat diganggu gugat, lho. Pasalnya, setiap bulan investasi ini tetap dilakukan supaya kita tetap punya pensiun hari tua, untuk membayar cicilan rumah, anak bisa tetap sekolah. Prinsipnya menyisihkan untuk masa depan sebelum dihabiskan untuk hari ini.
Rekening Khusus Pengeluaran Tahunan
Lebih lanjut, Ligwina membagi kiatnya untuk memisahkan antara penghasilan bulanan dan penghasilan tahunan. Pengeluaran selama Ramadan bisa diambil dari penghasilan bulanan. Sedangkan pengeluaran untuk hari raya diambil dari uang tunjangan hari raya (THR).
Pertama-tama THR digunakan untuk membayar orang-orang yang bekerja untuk kita, misalnya baby sitter, pembantu rumah tangga, supir dan lain-lain. Jangan lupa menyisihkan THR untuk zakat fitrah dan zakat mal (zakat penghasilan).
Kedua, THR digunakan untuk pengeluaran kebutuhan ketika hari raya. Misal open house, mengirim parsel untuk dokter anak langganan, atau biaya mudik.
"Sebaiknya buka rekening khusus untuk pengeluaran tahunan. Bedakan dengan rekening bulanan. Umpamanya Januari terima bonus, masukkan ke rekening tahunan. Bulan Mei dapat uang cuti, masukan lagi ke rekening tersebut. Uang THR digabung dengan rekening khusus tadi. Jadi tidak kewalahan, bahkan rekening tahunan bisa digunakan membayar kurban, dua bulan setelah Idul Fitri," saran Ligwina.
Ia menambahkan, "Kembali kepada prioritas dan jujur terhadap diri sendiri. Sejauh mana kemampuan kita, jadi jangan sampai memaksakan diri! Wajib dihindari yakni over budget atau tagihan kartu kredit membengkak sesudah hari raya." (rps/ Mom& Kiddie)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!