Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Agutus 2010 21:51 wib
11.080 views
Cegah Dampak Negatif Internet pada Anak
Mendampingi anak saat menggunakan internet sebaiknya dilakukan orangtua. Hal itu bisa mengurangi dampak negatif penggunaan internet. Perkembangan teknologi ini punya dampak baik dan negatif bagi anak.
Data dari International Telecommunications Union mengenai pengguna internet, yakni 12,5% dari seluruh masyarakat Indonesia adalah pengguna internet. Terhitung 42% dari pengguna internet dunia adalah penduduk Asia, sedangkan Indonesia berada di peringkat nomor 5 di Asia setelah China, Jepang, India, dan Korea Utara.
Sementara untuk peringkat dunia, Indonesia berada di urutan ke-13. Padahal, hanya 15% yang memanfaatkan internet untuk membaca informasi. Adapun untuk membuat jaringan pertemanan mencapai 15%.
Masih berdasarkan hasil penelitian tersebut, disebutkan pada 2009, dari seluruh warga Indonesia, pengguna internet diperkirakan masih berkisar 15%. Diketahui juga bahwa 75% remaja berusia 12-17 sudah memiliki ponsel.
Orang tua harus memperkenalkan balita dengan lingkungannya. Sekaligus memperkenalkan lingkungan dunia digital kepadanya, seperti orangtua memperkenalkan warna, bentuk, dan hubungan sosial.
Remaja perempuan umumnya mengirimkan 80 SMS per hari, dan laki-laki sekitar 30 SMS per hari. Sekitar 87% remaja pemilik ponsel, tidur dengan ponsel di sisinya. Sekarang internet bukan hanya sesuatu yang dipergunakan untuk urusan pekerjaan. Dalam hal bersosialisasi, internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Konsultan pengamat komunikasi anak, Agus Faizal, mengatakan saat ini dalam masa pertumbuhannya, orang tua harus memperkenalkan balita dengan lingkungannya. Sekaligus memperkenalkan lingkungan dunia digital kepadanya, seperti orangtua memperkenalkan warna, bentuk, dan hubungan sosial.
"Jika perlu, berikan ‘pelatihan’ internet pada balita,” tuturnya dalam acara Smart Parents Conference, yang diadakan Frisian Flag Indonesia, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Agus mengatakan, melalui pelatihan ini, orangtua mulai mengenalkan bagian-bagian komputer yang sederhana dan kasatmata, seperti mouse, layar monitor, CPU. Tahap berikutnya, orangtua bisa memulainya dengan membuka browser internet dan browsing.
“Jelaskan seperti kita memperkenalkan bahwa kursi itu untuk diduduki,” ucapnya.
Di sisi lain, perangkat komputer ini juga dapat menjadi medium untuk belajar beberapa keterampilan dasar, seperti identifikasi bentuk, huruf yang cocok, sampai pada fungsi navigasi kibor yang nanti akan menjadi “habit” dunia digital mereka.
Yang juga menjadi penting bagi orangtua, adalah mengajarkan dan membiasakan balita untuk mengetahui adanya perangkat teknologi komunikasi yang canggih. Pemahaman yang benar akan mengantarkan mereka memasuki dunia digitalnya secara sehat dan cerdas.
Ajarkan dan biasakan balita untuk mengetahui adanya perangkat teknologi komunikasi yang canggih. Pemahaman yang benar akan mengantarkan mereka memasuki dunia digitalnya secara sehat dan cerdas.
“Orangtua bisa juga menggunakan peranti lunak edugameyang akan membuat belajar mereka semakin menarik, dan anak pun akan merasakan manfaat belajar,” sarannya.
Agus juga menyarankan untuk memperkenalkannya secara bertahap, sesuai dengan pertumbuhan usia mereka, dan tidak lupa untuk mendampingi saat anak berinternet. Melalui pendampingan dan pembelajaran yang intensif, orangtua tidak menjadi makhluk asing bahkan terasingkan bagi dunia digital mereka kelak. Komunikasi merupakan sarana yang paling efektif untuk saling belajar dan memahami pada perbedaan pandangan dalam kehidupan dunia digital ini.
Pendampingan dan pembelajaran yang intensif, orangtua tidak menjadi makhluk asing bahkan terasingkan bagi dunia digital mereka kelak. Komunikasi merupakan sarana yang paling efektif untuk saling belajar dan memahami pada perbedaan pandangan dalam kehidupan dunia digital ini.
“Yang terpenting adalah, bagaimana anak dapat belajar internet dengan nyaman dan memperluas wawasannya tanpa ada perasaan tertekan,” ungkapnya.
Untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan internet, orangtua harus memerhatikan hal lain seperti meletakkan perangkat komputer di ruang keluarga dan tidak di kamar anak, penggunaan software pengaman, bahkan jika perlu, bisa mengatur waktu dan durasi untuk penggunaan internet serta menentukan situssitus yang sebaiknya dikunjungi anak. (rps/oz)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!