Sabtu, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Maret 2010 11:59 wib
20.540 views
Manajemen Berbelanja, Menabung dan Sedekah
ANDA tahu siapa diri Anda sesungguhnya? Selepas mengantar anak-anak ke sekolah mereka, Anda bergegas tergesa-gesa menuju pusat perbelanjaan atau mal untuk memburu berbagai belanjaan yang sedang didiskon. Para pemilik pusat perbelanjaan dan para pekerjanya sangat mengenal Anda dengan baik ketika Anda terburu-baru masuk ke tempat mereka.
Dalam sehari, berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk berbelanja? Atau, dalam sepekan, berapa hari yang Anda habiskan untuk belanja? Jika Anda tidak mau menjawabnya, maka sekarang saatnya untuk kembali mengevaluasi kebiasaan berbelanja Anda. Ini mengingat, uang belanja yang ada di tangan Anda merupakan sebuah amanah yang harus ditunaikan secara proporsional.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya. Imam a’zham (pemimpin negara) yang berkuasa atas manusia adalah ra’in dan dia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Seorang lelaki/suami adalah ra’in bagi ahli bait (keluarga)nya dan dia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Wanita/istri adalah ra’iyah terhadap ahli bait suaminya dan anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak seseorang adalah ra’in terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
... Menjadi seorang penanggung jawab keuangan dalam sebuah keluarga berarti menjadi seorang pembelanja yang bijaksana dan cerdas...
Makna “ra’in” adalah seorang penjaga, yang diberi amanah, yang harus memegangi perkara yang dapat membaikkan amanah yang ada dalam penjagaannya. Dia dituntut untuk berlaku adil dan menunaikan perkara yang dapat memberi maslahat bagi apa yang diamanahkan kepadanya.
JADILAH PEMBELANJA YANG CERDAS
Menjadi seorang penanggung jawab keuangan dalam sebuah keluarga berarti menjadi seorang pembelanja yang bijaksana dan cerdas. Dalam posisi demikian, secara teknis, seorang wanita atau ibu rumah tangga akan membelikan pakaian dan sepatu untuk anak-anaknya pada saat off-season (musim sepi berbelanja), membuat persediaan dengan baik untuk tahun depan pada saat harga-harga didiskon secara drastis.
Tidaklah sulit untuk berbelanja secara cerdas, namun memang meniscayakan kedisiplinan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk dipertimbangkan ketika hendak menghemat uang pada saat belanja:
... Tidaklah sulit untuk berbelanja secara cerdas, namun memang meniscayakan kedisiplinan...
1. Buatlah daftar belanjaan
Jika Anda memiliki daftar belanjaan sebelum memasuki supermarket, maka kemungkinan besar Anda hanya akan mendapatkan apa-apa yang Anda butuhkan. Anda tidak akan mengambil atau membeli barang-barang yang tidak menjadi prioritas kebutuhan rumah tangga, dan takkan membeli barang-barang yang Anda inginkan ketika melihatnya. Daftar belanjaan tak ubahnya sebuah senjata. Dan jika Anda berjalan masuk tanpa dilengkapi senjata, maka kemungkinan Anda akan berjalan keluar dengan dibebani barang-barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan.
2. Menghindari penawaran diskon untuk pembelian barang banyak.
Banyak toko dan pusat perbelanjaan menawarkan berbagai diskon untuk pembelian banyak. Sebagai contoh, Anda memang bisa menghemat lima ribu rupiah untuk tiga kardus minuman sereal. Kedengarannya seperti sebuah penawaran yang menarik. Tapi jika Anda hanya membutuhkan satu kardus saja? Maka penghematan lima ribu rupiah menjadi tidak berarti jika anggaran Anda hanya ada untuk satu kardus sereal saja.
3. Hindari berbagai tipu muslihat toko dan pusat perbelanjaan.
Hampir setiap pusat perbelanjaan di negeri ini memiliki penawaran penghematan belanja dengan sistem keanggotaan. Penawaran penghematan belanja –misalkan— sebesar 10-15 % merupakan penawaran yang sangat menarik dan memikat, sehingga mendorong banyak pembeli dan konsumen untuk mendaftar dan memiliki kartu anggota. Akhirnya, para pemegang kartu itu terdorong untuk membeli banyak barang demi menghemat uang yang hanya sedikit.
... Selain menjadi pembelanja cerdas, seorang wanita atau ibu rumah tangga harus menjadi seorang penabung yang kuat...
MENJADI PENABUNG TERPERCAYA
Selain hal-hal di atas, untuk menjadi pembelanja cerdas, seorang wanita atau ibu rumah tangga harus menjadi seorang penabung yang kuat. Untuk bisa menabung, Anda tidak harus bekerja di luar rumah, memiliki penghasilan sendiri untuk kemudian ditabung. Banyak wanita beruntung yang berada di rumah bersama anak-anak, mereka tidak bekerja di luar hanya untuk menambah pendapatan suami mereka. Wanita-wanita seperti mereka, kendati tidak menghasilkan uang, namun mereka bertanggungjawab untuk memastikan bahwa anggaran rumah dibelanjakan sewajarnya.
Seorang ibu rumah tangga yang baik adalah seseorang yang akan menjaga keuangan keluarga dan membuat keputusan bijak tentang bagaimana harus menghematnya. Dia akan membantu suaminya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, bukan malah melenyapkan kesejahteraan tersebut. Menghemat anggaran bukan berarti pelit dalam membelanjakan, tapi lebih kepada menjauhi belanja secara jor-joran dan menghabiskan uang secara keseluruhan.
Dalam banyak kasus, sejatinya wanita memiliki pilihan untuk membeli sesuatu atau melewatkannya. Sebelum Anda memutuskan untuk mengambil sebuah sweater lucu bagi putri kecil Anda, pikirkan juga berapa lama dia bisa mengenakannya.
... Cara lain menghemat anggaran rumah tangga adalah berbelanja kebutuhan pribadi Anda dengan uang sendiri...
Cara lain menghemat anggaran rumah tangga adalah berbelanja kebutuhan pribadi Anda dengan uang sendiri, ketika kebutuhan keluarga semakin meningkat. Beberapa ibu rumah tangga akan memanfaatkan uang kas kecil yang mereka miliki –hasil pemberian suami mereka atau yang lainnya— untuk membeli kebutuhan pribadi mereka. Karena dengan mengakses uang kecil milik pribadi itu, maka seorang wanita diberi kebebasan untuk membali kebutuhannya tanpa harus merasa berdosa karena bersinggungan dengan anggaran keluarga.
Walaupun tampaknya hal tersebut malah menambah ongkos baru, bukan menabung, namun apabila jumlah uang tersebut cukup dan disetujui bersama alokasi dan penggunaannya, maka hal itu akan sangat menguntungkan. Sebagai contoh, suami dan istri menyepakati untuk mengalokasikan Rp 250 ribu untuk diberikan kepada sang istri yang berhak membelanjakan uang tersebut sesukanya. Dengan cara tersebut, si istri bisa memanjakan hasrat belanja pribadinya tanpa harus takut menghadapi berbagai konsekuensi pembelanjaan-pembelanjaan di luar bujet. Namun tentunya, hasrat belanjanya itu jangan sampai di luar kendali. Karena Islam menganjurkan sikap tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, tidak terkecuali dalam hal belanja.
JADILAH TELADAN YANG BAIK
Tatkala Anda telah piawai berbelanja secara cerdas dan bijak dalam menghemat anggaran, maka tularkanlah kemampuan tersebut. Ajarkan anak-anak Anda bagaimana caranya memegang dan memperlakukan uang, baik ketika membelanjakannya maupun menghematnya. Bukan berarti karena seorang ibu tidak bekerja dan tidak menghasilkan uang tambahan, maka dia harus harus mengajarkan anak-anaknya bagaimana menghemat uang. Dan bukan karena tidak bekerja pula, maka seorang ibu tidak tahu bagaimana caranya mengatur sisi finansial keluarga.
Kemudian beberapa keluarga meyakini bahwa anak-anak tidak perlu tahu mengenai anggaran keluarga. Faktanya, banyak keluarga yang menetapkan bahwa urusan uang dan anggaran belanja bukanlah urusan yang harus diketahui anak-anak. Banyak orangtua yang tidak ingin membuat anak-anak khawatir atau melibatkan mereka dalam hal-hal yang tidak penting. Namun sejatinya, sampai taraf tertentu, anak-anak pun harus mengerti tentang hal itu. Karena apabila kondisi keuangan keluarga sangat kesulitan, maka anak-anak harus mengetahui dan belajar menghargainya. Akan tetapi, memberikan anak pengertian yang salah tentang kebebasan finansial pun bisa membuat mereka manja dan mengenyampingkan nilai uang serta tidak menghargai kerja keras yang dilakukan orangtua mereka.
... Ajari anak-anak bagaimana menghemat uang mereka sendiri. Bisa dimulai dengan uang jajan, hadiah, atau uang lebaran yang mereka dapatkan...
Ajari anak-anak bagaimana menghemat uang mereka sendiri. Bisa dimulai dengan uang jajan, hadiah, atau uang lebaran yang mereka dapatkan. Biarkan mereka mengatur uang mereka sendiri di bawah petunjuk Anda. Tunjukkan kepada mereka bagaimana menghemat uang dengan jalan memprioritaskan keinginan dan hasrat belanja mereka. Dan terpenting lagi, ajarkan mereka untuk bersabar. Beritahu mereka bahwa ayah dan ibu mereka pun harus bersabar dan menunggu untuk membeli sesuatu yang diinginkan. Mereka harus menyadari bahwa mendapatkan uang adalah sulit, perlu kerja keras.
... Mengeluarkan uang dengan bersedekah tidak akan mengurangi kekayaan dan kesejahteraan seseorang. Bahkan sebaliknya, Allah akan menambahnya berlipat-lipat dan membuatnya lebih sejahteran dan kaya...
SEDEKAH DAN ZAKAT UNTUK MENAMBAH KESEJAHTERAAN
Di dalam Islam, ada satu bentuk pengeluaran uang yang sejatinya dapat menambah kesejahteraan seseorang, yaitu sedekah dan zakat. Mengeluarkan uang dengan bersedekah tidak akan mengurangi kekayaan dan kesejahteraan seseorang. Bahkan sebaliknya, Allah akan menambahnya berlipat-lipat dan membuatnya lebih sejahteran dan kaya.
Mengenai hal ini, Rasulullah bersabda, ““Sedekah tidaklah mengurangi harta.” Allah berfirman, ““Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Saba` 39).
...Allah akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia. Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat...
Allah akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia. Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat. Memberi sedekah juga berarti menjadi salah satu cara untuk memberi teladan baik. Ketika Anda pergi ke masjid atau menghadiri acara pengumpulan dana untuk keperluan sosial, ajaklah anak-anak Anda untuk menyaksikannya dan biarkan mereka untuk menjadi bagian darinya.
Ketika anak-anak semakin tumbuh dewasa, maka mereka akan terus mempelajari kemampuan mengatur uang dari Anda. Waspadalah, karena meskipun Anda tidak memberitahu mereka tentang apa-apa saja yang telah Anda beli dan berapa uang yang telah Anda tabung, dan mereka pun tidak melihatnya, namun sadarilah bahwa mereka tetap mengamati Anda. Pastikan bahwa apa-apa yang mereka amati adalah sesuatu yang Anda benar-benar ingin agar diikuti mereka. [ganna pryadha/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!