Jum'at, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Maret 2010 15:32 wib
9.215 views
Mengapa Ayah Tidak Berangkat Berjihad?
DI SUATU perkumpulan keluarga, ada sebuah pemandangan yang menakjubkan, ketika salah seorang putri berumur tujuh tahun berjalan mendekati ayahnya dan bertanya, “Ayah, mengapa ayah tidak berangkat berjihad?” Percakapan anak SD berumur tujuh tahun dengan sang ayah tersebut dituangkan di salah satu kolom majalah Shautul-Jihad (Suara Jihad) edisi nomor 4.
Mendengar pertanyaan putrinya kesayangannya itu, sang ayah tercengang keheranan dan mencoba untuk mengujinya. Sang ayah balik bertanya, “Kalau ayah pergi berjihad, lalu ayah terbunuh, nanti kamu tidak punya ayah lagi?”
Kemudian gadis kecil itu menimpali, “Kalau ayah terbunuh, itu lebih baik. Karena ayah akan menjadi seorang syahid, lalu masuk surga, dan kita akan masuk surga bersama ayah.”
Pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan gadis kecil itu merefleksikan keimanan mumpuni, fithrah suci, dan ketaatan terhadap perintah Allah. Gadis kecil itu menjadi personifikasi sempurna bagi setiap keluarga dalam mendidik anak-anak mereka. Tak ayal, kita semua menginginkan untuk mendidik mereka dengan pendidikan keimanan dan jihad. Kita bisa memulainya dengan mengokohkan akidah lurus yang suci dari noda dan penyimpangan orang-orang kafir dan munafik.
...Gadis kecil itu menjadi personifikasi sempurna bagi setiap keluarga dalam mendidik anak-anak mereka. Tak ayal, kita semua menginginkan untuk mendidik mereka dengan pendidikan keimanan dan jihad....
Lalu kita juga mengajari mereka dengan ajaran-ajaran agama yang purifikatif sebagaimana dibawa Nabi Muhammad dan salafush shalih. Kita tanamkan kepada anak-anak bahwa beliau dan salafush shalih adalah bagian dari umat Islam yang satu. Anak-anak diberi pemahaman bahwa mereka harus mengembalikan keadaan umat Islam seperti kondisi keemasan dan kemuliaan pada masa lampau.
Selain itu, penting juga bagi kita untuk mempersiapkan mental dan raga mereka; melatih mereka mengangkat senjata, menjadikan mereka berani, memiliki semangat tempur fi sabilillah, dan berharap untuk mati syahid. Karena mati syahid merupakan jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kita menghendaki agar kita dan anak-anak kita sampai pada tingkatan menyerap dan menyesap seluruh paradigma kemuliaan dan jihad yang benar, sehingga kemudian kita dan mereka menjelma menjadi mujahid-mujahid mulia yang bangga dengan Islam, membela umatnya, dan menumpas orang-orang serta institusi-institusi kekafiran, sehingga kalimat Allah menjadi tinggi tegak.
Kita memohon kepada Allah SWT agar memperbaiki akidah dan pemahaman keislaman kita dan putra-putri kita. Kita pun memohon kepada-Nya agar menjadikan mereka dan juga kita sebagai mujahid fi sabilillah, menganugerahi kita dan juga mereka kesyahidan, serta mengumpulkan mereka dan kita semua di surga Firdaus. Ya Rabb! [ganna pryadha/voa.islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!