Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Juli 2009 07:42 wib
13.853 views
Jadikan Liburan Anak sebagai Rihlah yang bernilai Ibadah
Libur tlah tiba..Libur tlah tiba..hore..hore..hore..
Demikian sepenggal bait syair lagu yang dinyanyikan oleh Tasya. Mengungkapkan ekspresi kegembiraan dan sukacita menyambut datangnya masa Liburan panjang sekolah. Sepertinya kegembiraan itu bukan saja dirasakan oleh anak, tetapi juga oleh orang tuanya. Sejenak melepaskan diri dari rutinitas dan kesibukan sehari-hari, mencari kegiatan baru –yang berbeda dari biasanya – untuk mendapatkan suasana dan perasaan yang lebih fresh yang tentunya akan membuat hati menjadi lebih gembira. Karenanya kita kenal istilah Refreshing. Dalam islam kita mengenalnya dengan istilah Rihlah.
RIHLAH Antara Kesenangan dan ibadah
Rihlah tidak hanya terbatas pada pengertian sempit seperti tamasya atau kunjungan kerja. Tetapi juga meliputi segala gerak atau langkah kita dari satu tempat ke tempat lain yang dibarengi dengan niat ibadah.
Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang dinamis. Tidak ada sejengkal tanahpun yang tidak ingin dijelajahi oleh manusia. Semua daerah jika memungkinkan ingin dijangkau oleh manusia. Suksesnya perjalanan ruang angkasa ke bulan sebagai tanda kegigih manusia untuk merealisasikan harapannya menjelajahi bumi Allah.
Dalam kacamata Islam bepergian atau rihlah sangat dianjurkan, terutama rihlah yang mengandung ibadah wajib.
Tujuan Rihlah
Dalam kehidupan manusia di dunia, Islam selalu menyerukan agar manusia dalam bepergian dan bergerak menghasilkan kebaikan dunia dan akhirat. Dari maksud tersebut, manusia akan mendapatkan nilai plus pada rihlah. Jadi bukan hanya kesenangan saja yang didapat dari rihlah itu tetapi pahala atau ganjaran dari Allah SWT juga akan diraih. Semua kegiatan diatas tersebut bernilai ibadah jika tujuan berpergian dalam rangka mencari ridho Allah semata.
Berikut adalah alternatif cara agar Liburan anak-anak dan orang tua selain untuk bersenang-senang, juga mendapatkan nilai plus dari Rihlah itu yaitu nilai Ibadah.
Perkenalkan keagungan alam ciptaan Allah SWT untuk menambah kecintaan anak terhadap Sang Pencipta.
Kapan terakhir kali Anda mengajak anak pergi ke luar untuk menikmati suasana pegunungan atau pedesaan? Apakah anda pernah membuat ciptaan Allah SWT menjadi tampak lebih menarik bagi anak-anak? Mengenalkan alam pada anak dapat meningkatkan kesadaran mereka akan kebesaran Allah SWT selain itu juga dapat memperkuat iman.
Berikut ada beberapa saran untuk menanamkan kecintaan anak kepada Allah melalui Alam dan ciptaanNya.
- Mengunjungi tanah pertanian.
Makanan yang terhidang di meja saji menghampiri kita melewati bermil-mil perjalanan. Ketika mengunjungi tanah pertanian,anak dapat melihat kebesaran Allah SWT ketika melihat tanaman tumbuh dan memproduksi makanan bagi manusia.
Banyak nilai positif yang dapat diambil oleh anak melalui berkemah ini. Beberapa di antaranya adalah mengajarkan anak bagaimana bertahan hidup, belajar bekerja sama dengan orang lain bila ia membutuhkan bantuan, belajar bagaimana cara membuat tempat untuk beristirahat yang nyaman dan aman. Selain itu, berkemah juga baik untuk merangsang kecerdasan natural (naturalist intelligence) anak. Sebab, membiarkan anak berada di ruang terbuka dapat mendorong anak mengetahui banyak informasi dan pengetahuan tentang bentuk-bentuk alam yang ada di sekitarnya. Gunakan kreatifitas Anda untuk mengenalkan kekuasaan Allah melalui alam pada anak
Berjalan-jalan di alam bersama anak dan melakukan pengamatan secara sederhana. Bagaimana cacing bergerak dan menghitung kelopak bunga. Ungkapkan keindahan dan keajaiban ciptaan Allah SWT pada masing-masing ciptaanNya.
Berjalan-jalan di malam hari, melihat bintang bersinar. Ceritakan pada anak bagaimana penciptaan bintang, seberapa jauh bintang berada dan seberapa luas Alam semesta yang diciptakan Allah untuk mendukung kehidupan manusia.
Ajak anak merasakan cuaca hujan, panas atau angin yang bertiup kencang. Ajarkan doa-doa yang diucapkan saat cuaca hujan, panas atau berangin. Ceritakan kemuliaan AllahSWT telah menciptakan berbagai fenomena alam.
Mengamati sungai atau air terjun. Perhatikan ritme, kesejukan, dan keindahan gerakan air yang menciptakan suasana hati yang sempurna untuk mencerminkan syukur pada ciptaan Allah. Berbicara dengan anak-anak tentang bagaimana Allah mengatur siklus air dari tanah ke langit dan kembali ke bumi untu dimanfaatkan oleh manusia.
Hal ini dapat dilakukan di luar rumah maupun tanpa bepergian ke luar rumah dengan cara membuat taman di rumah. Ajak anak untuk menanam tumbuhan. Ajari mereka cara merawat dan memelihara tanaman tersebut. Ceritakan bagaimana Allah menciptakan air yang dapat menghidupkan aneka macam tumbuhan. Bagaimana tiap ciptaannya bersifat Unik dan menakjubkan.
Dengan membuat kompos anak dapat mengetahui siklus kehidupan. Membuat kompos dapat mengajarkan anak mencintai lingkungan.
- Mengunjungi tempat pembuangan sampah.
Ajaklah anak mengunjungi tempat akhir pembuangan sampah. Anak-anak Anda mungkin akan terkejut dengan banyaknya sampah yang dihasilkan setiap hari. Tanamkan nilai-nilai kebersihan dan cinta lingkungan agar anak akan lebih mengahargai alam. Mengingatkan mereka bahwa Allah memberitahu kita untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi dan mempunyai kewajiban untuk menjaga kelestarian alam.
Jangan lupakan pula, selama masa liburan ibadah-ibadah wajib dan sunnah seperti sholat dan membaca Al-Qur’an tetap dilaksanakan. Bahkan dapat kita tunjukkan keterkaitan antara kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak dengan ayat-ayat dalam Al Qur’an (py/0709)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!