Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Juli 2009 00:19 wib
5.200 views
Orator Para Perempuan
Asma’ binti Yazid Ibnussakan Al Anshariyah
Khathibatun-Nisaa
Orator Ulung Perempuan
Siapakah ‘Asma ?
Ia adalah anak paman (sepupu) Mu’adz bin Jabal yang kerap dipanggil “ Ummu Salamah “ al-Anshariyah.
Perkataan mulia.
Suatu ketika ia mendatangi Rasulullah SAW, yang saat itu sedang bersama para sahabat. Ia berkata,” Wahai Rasulullah, saya adalah utusan para perempuan untuk menghadapmu. Sesungguhnya Allah SWT telah mengutusmu kepada laki-laki dan perempuan seluruhnya,maka kamipun beriman kepadamu dan Rabb-mu. Akan tetapi kami para perempuan terkungkung dan terbatas.Menjaga rumah kalian, memenuhi hajat kalian dan mengandung anak kalian. Sementara kalian, wahai laki-laki, mendapat keutamaan daripada kami para perempuan, dalam hal sholat Jum’at dan perkumpulan-perkumpulan. Menjenguk orang yang sedang sakit, menyaksikan jenazah, haji berulang-ulang dan yang lebih dari itu semua, berjuang dijalan Alloh SWT. Apabila seseorang dari kalian keluar untuk melaksanakan haji atau berjihad, maka kamilah para perempuan yang akan menjaga harta kalian, mempersiapkan pakaian kalian, serta mendidik anak kalian. Apakah kami tidak bisa juga mendapatkan pahala seperti yang kalian dapatkan ?”
Subhanallah … lugasnya, kalimah-kalimah yang meluncur dari lisan ‘Asma bin Yazid. Marahkah Rasulullah SAW dengan pernyataan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut ?
Rasulullah SAW menoleh kepada para sahabatnya lalu berkata,” Apakah kalian pernah mendengar perkataan seorang perempuan yang mempersoalkan din-nya yang lebih baik dari ini ?”.
Mereka menjawab,” Wahai Rasulullah kami tidak mengira bahwa ada seorang perempuan yang mampu berbicara tentang hal-hal demikian itu!”.
Rasulullah SAW menoleh kepada perempuan itu dan berkata,” Pahamilah dan kabarkanlah kepada para perempuan dibelakangmu bahwa seorang perempuan jika menjadi isteri yang baik bagi suaminya ( mengerjakan kewajiban-kewajiban sebagai isteri), selalu meminta ridhanya dan mengikuti apa yang diinginkan suaminya , maka ia telah mengimbangi semua pahala ( yang anda sebutkan tadi)”
‘Asma bin Yazid pun pergi sambil bertahlil.
Saudaraku ... Subhanallah ... perhatikan kecerdasan dan kelugasannya dalam berbicara. Semua dilandasi keimanan yang kokoh. Bukan berlandaskan ego semata. Semoga kita bersabar dalam tho'at.
( Sumber : Perempuan-perempuan mulia di sekitar Rasulullah SAW )
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!