Kamis, 29 Jumadil Akhir 1446 H / 16 Januari 2014 15:26 wib
25.946 views
MafiaWar (16): Jokowi Tersandera Nyapres, Se-Indonesia Banjir Bandang?
JAKARTA (voa-islam.com) - Para aktivis yg terus menyanjung-nyanjung Jokowi tanpa pandang kumis, ibarat menjerumuskan Jokowi ke lembah kehancuran. Pujian adalah racun.
Gelembung opini dan popularitas yang dipaksakan adalah wajah gelap pendukung Jokowi Ahok. Bak senjata makan tuan ketika meluasnya fakta Jakarta kebanjiran di Bogor Angin Ribut, eeh masih saja Partai Socmed Jokowi kegatelan mendorong-dorong Jokowi Nyapres.
Pendukung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak berpikir atas dasar fakta. Rentang masa satu tahun terlalu singkat bagi siapapun, termasuk Jokowi, untuk dilihat hasil kinerjanya. Untuk itu, para pemuja Jokowi tidak perlu minta pengakuan terlalu besar.
Kelompok pendukung Jokowi luar biasa nekat dan brutal, mereka menerapkan pasal-pasal sebagai berikut:
Ingat Pasal 1. Jokowi hebat,
Pasal 2. Jokowi tidak pernah salah,
Pasal 3. Jokowi for President 2014.
Pasal 4. #JakartaBanjir salahkan gubernur sebelumnya
Para aktivis yg terus menyanjung-nyanjung Jokowi tanpa pandang kumis, ibarat menjerumuskan Jokowi ke lembah kehancuran. Pujian adalah racun.
Lebih jauh pengamat tata kota Marco Kusuma Winaya menolak jika dikatakan tidak mengapresiasi kinerja Jokowi-Ahok. “Bukan orang tidak apresiasi kerja Joko Wi, tapi kurasa para pemujanya ini menginginkan pengakuan terlalu besar, yang tidak masuk akal,” kicau @mkusumawijaya.
Ketua DPP PAN, Dradjad Hari Wibowo senada dengan Marco Kusuma Wijaya, "Saya tahu akan dicaci para pendukung Jokowi karena pendapat saya ini," kata Dradjad sebelum mengemukakan pendapatnya lebih lanjut. "Tapi untuk kebaikan, saya siap menerima," ujar dia.
Jokowi, kata Dradjad, adalah tokoh politik yang cemerlang. Menurut dia, Jokowi punya kesempatan emas menjadi Gubernur DKI Jakarta yang sukses, bahkan pemimpin nasional pada saatnya kelak. "Sayangnya, Jokowi 'tersandera' oleh wacana pencapresan yang terlalu awal. Dia disandera pendukung-pendukungnya sendiri yang tak sabaran ingin 'ngatur negara'," papar dia.
Apa Saja Janji Jokowi Ahok?
Pasangan yang dilantik 15 Oktober tahun 2012 lalu itu mengumbar banyak janji pada kampanye dulu. VIVAnews mencatat setidaknya ada lebih dari 31 janji diucapkan Jokowi-Ahok pada warga Ibu Kota. Ada yang sudah terealisasi, ada juga belum.
Berikut daftarnya:
*Janji memimpin Jakarta lima tahun
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada 20 September 2012. Saat itu, Jokowi menjamin akan menyelesaikan masa tugasnya hingga akhir jabatan.
Konstelasi politik pun kini berubah. Dan Jokowi digadang-gadang jadi calon presiden 2014. Meski banyak pihak meragukan, namun sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Jokowi yang cukup mumpuni.
*Kartu Jakarta Pintar
Bantuan dana pendidikan ini termasuk program 100 hari Jokowi-Ahok. Tujuannya adalah memberikan kesempatan setiap anak usia sekolah di Jakarta untuk bisa melanjutkan pendidikan.
Kartu Jakarta Pintar ini mulai dibagikan pada 1 Desember 2012. Dari 80.384 ribu kartu yang disebar, sekitar 50.146 diperuntukkan bagi siswa SD, termasuk SD luar biasa dan Madrasah Ibtidaiyah. Sebanyak 22.012 untuk siswa SMP, termasuk SMP luar biasa dan Madrasah Tsanawiyah. Ada 8.196 kartu untuk siswa SMA, temasuk SMA luar biasa, Madrasah Aliyah dan SMK.
*Revitalisasi pemukiman padat dan kumuh
Pada saat kampanye, Jokowi mengaku sudah memiliki jurus jitu untuk menyelesaikan masalah di Ibu Kota. Salah satunya melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa meniadakan penggusuran.
Salah satu pemukiman padat penduduk yang dipindahkan adalah di kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Karena dianggap penyebab banjir, maka 8.000 Kepala keluarga di kawasan akan dipindahkan.
Pada tahap pertama dipindahkan sebanyak 1.500 kepala keluarga dan sisanya sekitar 7.000 kepala keluarga masih menunggu digusur. "Warga yang sudah dipindahkan semuanya dari Kelurahan Pluit. Sisanya dari Kelurahan Penjaringan," kata Camat Penjaringan, Rusdianto.
Pemukiman di sekitar Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur ikut dimusnahkan. Sedikitnya 430 kepala keluarga harus merelakan rumahnya digusur.
*Pembangunan superblock
Superblock itu berupa one stop living yang terdiri dari hunian vertikal (rumah susun), ruang publik berupa taman, pasar, dan pusat layanan kesehatan.
Untuk membangun superblock, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat. Jadi, Pemprov DKI hanya menyediakan lahannya. Semua biaya dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpera. Pembiayaannya dilakukan secara multiyears atau bertahap.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyebut superblock itu akan dibangun di Pasar Minggu dan Pasar Rumput. Rencananya superblock dipersiapkan untuk warga bantaran Kali Ciliwung. Pembangunan superblock itu ditargetkan selesai dua tahun, tapi sampai saat ini pembangunannya belum juga dimulai.
*Penanganan banjir
Pada saat kampanye, Jokowi-Ahok janji membangun folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan kelurahan. Juga membeli daerah tangkapan air seperti situ atau waduk di hulu sungai agar debit air yang masuk ke Jakarta bisa dikendalikan.
Saat ini folder atau waduk tempat serapan air sendiri belum dibangun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya merevitalisasi atau membenahi waduk yang sudah tidak terawat. Selama satu tahun mereka menjabat, baru tiga waduk yang dibenahi yakni, Waduk Pluit, Waduk Ria Rio dan Waduk Tomang.
*Benahi transportasi
Jokowi-Ahok pernah mengatakan akan memperbanyak armada angkutan umum, terutama busway. Termasuk juga mengganti kendaraan umum seperti Metromini, dan Kopaja.
Tetapi usaha untuk memperbanyak bus di Jakarta itu tidak berjalan mulus. Dari rencana beli 1.000 armada, hanya 700 bus saja yang disetujui dewan. Rencananya 700 bus itu akan datang pada akhir 2013.
*Atasi macet
Jokowi-Ahok bertekad menuntaskan pembangunan monorel yang sempat mangkrak di era Fauzi Bowo. Mereka juga akan meneruskan rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
Groundbreaking MRT dilaksanakan Kamis besok. Tahap pertama MRT dibangun untuk jurusan Lebak Bulus - Bundaran HI. Peletakan batu pertama digelar di sisi barat Jalan Thamrin atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat.
Salah satu usaha mengurai macet, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membatasi penggunaan kendaraan pribadi melalui jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP), sewa parkir tinggi, dan pengaturan jam kerja.
Untuk penerapan ERP, Pemprov DKI masih menunggu sarana transportasi massal di Jakarta memadai. Menurut Jokowi, realisasi MRT terhambat lantaran terbentur dengan prosedur dan payung hukum.
*Mempermudah layanan publik
Saat kampanye, Jokowi-Ahok menyatakan akan melaksanakan reformasi birokrasi agar tata kelola Pemprov DKI berjalan bersih, transparan, dan profesional. Serta mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan izin. Paling lama hanya sampai enam hari kerja.
Dalam memperbaiki sistem reformasi birokrasi, Joko Widodo menjadikan kantor Wali Kota Jakarta Timur sebagai pilot project dengan mengaplikasikan pelayanan satu pintu. Pelayanan satu pintu tediri dari izin usah dan izin bangunan.
*Satpol PP tanpa senjata
Dengan melucuti alat perang, diharapkan dapat menghindari kekerasan yang dilakukan petugas Satpol PP saat penggusuran atau razia. Tapi konsep itu tidak sepenuhnya dilaksanakan.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, mengungkapkan bahwa aparatnya tidak mau mati konyol dalam menjalankan tugas. Karena itu, pentungan dan tameng akan jadi pilihan terakhir.
Bah, jangan-jangan kalo Jokowi Tersandera Nyapres bisa jadi se-Indonesia Banjir Bandang? Bisa jadi tak hanya Banjir cacian, banjir air, banjir musibah dan yang pasti banjir opini jasmev dan banjir popularitas semu media bayaran mafia cina!
Karena Faktanya Inilah Cukong Jokowi Yang Berperan Kuasai Opini
Mafia ChinaConnection dengan kubu Imelda, Lukminto (Sritex), James Riady (Lippo Group) Edward Suryajaya (ex Astra, Ortis Holding), Hashim Djojohadikusumo, Djan Faridz dan sekutu lainnya Benny chandra (Ketua Persatuan Tionghoa Indonesia), Kevin Wu (BCA cab Jakarta), Lia angraeni (Indofood group), Jhony Liem (pengusaha elektronik), Hermawi taslim, Rudy Hartono dan sekitar 50 tokoh Cina Jakarta berkumpul. Sedangkan Jenderal Luhut Panjaitan sukses konsolidasikan kekuatan konglomerat-konglomerat etnis tionghoa Ex buronan BLBI di Singapore yang berjumlah sekitar 20-an konglomerat.
[brbs/vv/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!