Sabtu, 2 Jumadil Akhir 1446 H / 20 Juni 2020 09:00 wib
9.097 views
Taliban Jamin Afghanistan Tak Akan Jadi Landasan Peluncuran Serangan Pada Barat di Masa Depan
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban pada hari Jum'at (19/6/2020) mengecilkan kekhawatiran bahwa Afghanistan dapat digunakan sebagai landasan peluncuran serangan pada Barat di masa depan, setelah AS mengatakan mereka sejauh ini telah menepati janjinya untuk mengurangi kehadiran militernya di negara itu.
Komandan tertinggi AS untuk wilayah itu mengatakan pihaknya memangkas jumlah pasukan menjadi sekitar 8.600 sesuai dengan kesepakatan yang disepakati dengan kelompok jihadis pada Februari, tetapi memperingatkan kondisi harus dipenuhi untuk penarikan penuh tahun depan.
Jenderal Kenneth McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan "syarat-syarat harus dipenuhi yang memuaskan kita - bahwa serangan terhadap tanah air kita tidak akan dihasilkan dari Afghanistan".
McKenzie mengatakan bahwa Taliban "bukan teman" dari kelompok Islamic State (IS), tetapi mereka perlu melihat "perbuatan dan bukan kata-kata" tentang apa yang akan mereka lakukan terhadap Al-Qaidah- kelompok yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di New York dan Washington .
"Jadi kami sangat fokus pada apa yang dilakukan Taliban, bagaimana mereka berpartisipasi dalam negosiasi ini saat kami maju," katanya dalam diskusi panel yang diselenggarakan oleh Aspen Institute, Kamis. "Juri masih sangat banyak."
Taliban pada hari Jum'at mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen pada kesepakatan Februari, "terutama kekhawatiran AS dan Barat tentang ancaman terhadap mereka dari Afghanistan".
"Negara kami tidak akan digunakan melawan siapa pun. Mereka seharusnya tidak khawatir," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada AFP.
Kesepakatan Februari meminta semua pasukan AS dan asing untuk mundur dari Afghanistan pada pertengahan 2021, hampir 20 tahun setelah Washington menyerbu negara itu setelah serangan 11 September.
Di bawah perjanjian itu, Amerika Serikat mengatakan akan menarik semua pasukan dengan imbalan jaminan keamanan dari Taliban dan janji untuk mengadakan negosiasi damai dengan pemerintah Afghanistan di Kabul.
Namun, laporan ahli baru-baru ini kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa Al-Qaidah dan Taliban "tetap dekat" dan sedang dalam konsultasi rutin mengenai negosiasi dengan Amerika Serikat.
Pemerintah Afghanistan yang telah bergerak lebih dekat ke pembicaraan dengan Taliban dalam beberapa pekan terakhir, telah lama menuduh kelompok jihadis itu menyediakan tempat bagi kelompok-kelompok seperti Islamic State dan Al-Qaidah untuk melakukan serangan di negara itu.
Presiden Donald Trump, yang mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada bulan November, telah berulang kali mengatakan bahwa dia ingin pasukan AS keluar dari Afghanistan sesegera mungkin. (AA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!