Sabtu, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Februari 2020 18:55 wib
5.775 views
Taliban Perintahkan Pejuangnya untuk Hentikan 'Segala Jenis Serangan' di Afghanistan
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban pada hari Sabtu (29/2/2020) memerintahkan semua pejuangnya "untuk menahan diri dari segala jenis serangan" menjelang penandatanganan perjanjian dengan para diplomat AS yang bertujuan membawa perdamaian ke Afghanistan.
Perjanjian itu akan menetapkan batas waktu penarikan pasukan Amerika yang telah bertempur di Afghanistan selama 18 tahun.
Iklan
"Hari ini semua pejuang Taliban diperintahkan untuk menahan diri dari segala jenis serangan ... untuk kebahagiaan bangsa," Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban mengatakan kepada Reuters.
"Yang terbesar adalah bahwa kami berharap AS tetap berkomitmen pada janji-janji mereka selama negosiasi dan kesepakatan damai," katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat pasukan asing yang "menjengkelkan dan provokatif" terbang di atas wilayah Taliban.
Sabtu adalah "hari monumental untuk Afghanistan", kedutaan besar Amerika Serikat di Kabul mengatakan di Twitter, hanya beberapa jam sebelum penandatanganan pakta tersebut.
"Ini tentang menciptakan perdamaian dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bersama. Kami mendukung Afghanistan."
Presiden Donald Trump mendesak rakyat Afghanistan untuk merangkul kesempatan untuk masa depan baru, dengan mengatakan kesepakatan itu menawarkan kemungkinan untuk mengakhiri konflik 18 tahun.
"Jika Taliban dan pemerintah Afghanistan memenuhi komitmen ini, kami akan memiliki jalan yang kuat ke depan untuk mengakhiri perang di Afghanistan dan membawa pulang pasukan kami," katanya pada malam sebelum acara.
Delegasi beranggotakan enam menteri junior dan seorang pejabat senior keamanan akan mengadakan pembicaraan pendahuluan dengan beberapa pemimpin Taliban di ibukota Qatar, Doha, kata dua pejabat senior pemerintah di Kabul, seraya menambahkan bahwa pertemuan itu merupakan mekanisme membangun kepercayaan yang penting antara pihak yang bertikai .
Perjanjian AS-Taliban, jika ditandatangani pada hari Sabtu, akan memulai penarikan bertahap pasukan Amerika dan pasukan koalisi dan juga akan meminta Taliban untuk memulai dialog formal dengan pemerintah Afghanistan dan kelompok-kelompok politik dan masyarakat sipil lainnya mengenai gencatan senjata dan pembagian kekuasaan nasional permanen di Afghanistan pasca-perang.
Taliban kini menguasai setengah dari negara itu, dan berada pada posisi paling kuat sejak invasi AS pada 2001
Komandan senior Taliban di Doha dan Afghanistan mengatakan begitu kesepakatan ditandatangani, kelompok itu akan membebaskan 1.000 tahanan Afghanistan, sebagian besar personil keamanan dan pegawai pemerintah yang berada dalam tahanan mereka di berbagai bagian negara itu.
Sebagai gantinya, Taliban mengharapkan pemerintah Afghanistan untuk melepaskan 5.000 pejuang mereka.
Sekretaris Negara Mike Pompeo tiba di Doha untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian, sementara Trump mengatakan Menteri Pertahanan Mark Esper secara terpisah akan mengeluarkan deklarasi bersama dengan pemerintah Kabul. (CNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!