Pejuang Taliban Tewaskan 16 Polisi Afghanistan di Badghis

BADGHIS, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pejuang Taliban menewaskan sedikitnya 16 polisi Afghanistan dan dua warga sipil di provinsi Badghis barat setelah gencatan senjata tiga hari untuk liburan Idul Fitri berakhir pada akhir pekan, kata para pejabat Jum'at (22/6/2018).

Taliban, yang berjuang untuk menerapkan kembali hukum Islam di Afghanistan setelah penggulingan tahun 2001, melanjutkan serangan mereka pada hari Kamis setelah menolak permintaan Presiden Ashraf Ghani untuk memperpanjang gencatan senjata mereka hingga hari Ahad.

Pada hari Rabu, mereka menewaskan sedikitnya 30 tentara dan merebut pangkalan militer di Badghis.

Seorang pejabat keamanan senior di Kabul mengatakan Taliban berperang untuk menangkap delapan pos pemeriksaan di Badghis. Pada hari Kamis, mereka menguasai dua pos pemeriksaan dan menyergap bala bantuan yang tiba.

Haji Saleh Bek, gubernur distrik Abkamari, mengatakan 16 polisi tewas.

Pejabat pemerintah lainnya, Mohammad Naser Nazari, mengatakan Taliban telah memasang bom di tubuh seorang prajurit yang meledak ketika orang berusaha untuk mengambil mayat. Dua warga sipil tewas.

Ghani memperpanjang gencatan senjata sepihaknya hingga 10 hari, yang pada awalnya akan berakhir pada hari Rabu. Taliban melakukan gencatan senjata selama liburan tiga hari tetapi menolak permintaan pemerintah untuk memperpanjangnya.

Beberapa kritikus mengatakan gencatan senjata Ghani memungkinkan Taliban untuk secara bebas memasuki daerah-daerah yang dipegang pemerintah dan merencanakan serangan.

Di daerah Spin Boldak di provinsi selatan Kandahar, di perbatasan dengan Pakistan, Taliban menyerang kompleks perusahaan pembangunan jalan pada Kamis malam, kata seorang pejabat pemerintah setempat.

Mereka menculik 13 insinyur dan 20 penjaga keamanan, kata pejabat itu. Empat pasukan keamanan tewas ketika mereka mencoba menyelamatkan para sandera, semua warga Afghanistan. Taliban tidak segera mengomentari serangan itu.

Bulan lalu, tujuh insinyur India dan seorang pekerja nasional Afghanistan yang bekerja untuk pembangkit listrik diculik di provinsi Baghlan di utara, mendorong beberapa perusahaan swasta internasional untuk mengurangi kehadiran mereka di Afghanistan. (st/ahram)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

International Jihad lainnya:

• Faksi-faksi Utama Oposisi di Dara'a Bentuk Komando Gabungan Antisipasi Serangan Rezim
• Pejuang Oposisi Bersumpah Timpakan 'Lahar Gunung Berapi' jika Rezim Assad Serang Dara'a
• Taliban Akhiri Gencatan Senjata dengan Rebut Pangkalan Militer Afghanistan di Badghis
• Militer Libya Klaim Tangkap Mantan Sopir Syaikh Usamah Bin Ladin di Derna
• Pejuang Oposisi Suriah di Dara'a Waspadai Serangan Besar Rezim Assad
• HTS Serang Posisi Pasukan Rezim Suriah di Sweida untuk Pertama Kali Sejak 2015
• Taliban: Gencatan Senjata dengan Pemerintah Berakhir, Pertempuran Akan Dilanjutkan
• Pesan Idul Fitri Pemimpin Taliban Sebut Perjuangan Kelompoknya untuk Akhiri Kehadiran Militer AS