Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 30 April 2018 20:35 wib
5.436 views
Laporan: Pejuang HTS Tinggalkan Kamp Pengungsi Yarmouk di Damaskus Menuju Idlib
DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah di Damaskus selatan memulai proses evakuasi paksa pada Senin (30/4/2018) pagi, menggunakan bus menuju Suriah utara setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mencapai kesepakatan untuk menyerahkan wilayah itu kepada rezim Suriah setelah menderita pengeboman yang mematikan berminggu-minggu.
Para pejuang anggota HTS meninggalkan Yarmouk, sebuah kamp pengungsi Palestina di selatan ibu kota, dengan imbalan pejuang oposisi di Idlib mengizinkan petempur pro-Assad di kota Kafraya dan al-Fu'ah di provinsi tersebut untuk mengungsi ke wilayah yang dikuasai rezim Assad.
Sumber-sumber milik oposisi Suriah mengatakan kepada situs The New Arab al-Araby al-Jadeed bahwa para petempur Syi'ah yang setia kepada Assad dievakuasi dari dua kota di pedesaan Idlib tersebut, sebagai persiapan bagi para pejuang oposisi dan keluarga mereka tiba.
Langkah itu dilakukan sehari setelah kesepakatan dicapai antara kelompok oposisi dan rezim Suriah untuk mengevakuasi Yarmouk, serta lingkungan sekitar Yalda, Babila dan Beit Sahem. Permukiman di selatan ibu kota itu sendiri terbagi dua dengan sebagian besar dikuasai oleh antara Islamic State (IS) dan sebagian lagi HTS.
Pengumuman rezim Suriah tentang kesepakatan yang telah diselesaikan menyusul lebih dari seminggu serangan rezim untuk mengusir para pejuang dari pinggiran selatan ibukota tersebut.
Kesepakatan tersebut memberi para pejuang pilihan antara meninggalkan daerah itu dengan keluarga mereka atau menyerahkan senjata mereka dan tinggal, kata kantor berita SANA.
Kesepakatan itu juga akan melihat pembebasan 85 tahanan milisi Syi'ah Alawit yang ditahan oleh HTS di wilayah barat laut Jisr al-Shughour.
Laporan kesepakatan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian perjanjian yang telah melihat rezim secara paksa menggusur pejuang dan warga sipil anti-Assad ketika merebut kembali daerah dekat ibukota setelah mendorong pejuang oposisi untuk menyerah dengan menggunakan taktik pemboman biadab yang menghancurkan.
Pengepungan Yarmouk berbeda dengan Ghouta Timur, karena gang-gangnya yang sempit dan gedung yang dekat membuat mesin dan tank berat tidak bisa bergerak masuk, menurut AFP.
Setidaknya 85 petempur rezim mati dalam 10 hari pertempuran di Damaskus selatan sementara Islamic State sendiri kehilangan 74 anggotanya, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!