Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Februari 2018 21:30 wib
7.546 views
Taliban Serukan Dialog dalam Surat Terbaru kepada Bangsa Amerika
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban di Afghanistan mengatakan bahwa mereka lebih menyukai dialog dalam upaya untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut.
Seperti dilansir Kaama Press hari Kamis (15/2/2018) kelompok tersebut telah mengeluarkan sebuah surat baru kepada bangsa Amerika yang mengatakan bahwa mereka dapat memainkan peran konstruktif dalam menemukan solusi damai untuk masalah dan bahwa peluang dialog tidak habis.
Namun, Taliban memperingatkan bahwa seruan kelompok tersebut untuk resolusi damai tidak akan pernah berarti bahwa mereka sudah kehabisan tenaga atau kehendak mereka telah dilemahkan.
Surat baru kelompok Taliban tersebut telah dikeluarkan hampir sebulan setelah Presiden AS Donald Trump menolak kemungkinan perundingan awal dengan Taliban menyusul serangkaian serangan mematikan di Kabul dan bagian lain negara tersebut.
Presiden Trump mengatakan akhir bulan lalu "Saya tidak melihat ada pembicaraan yang sedang berlangsung. Saya tidak berpikir kita siap untuk berbicara sekarang. Ini pertarungan yang sama sekali berbeda di sana. Mereka membunuh orang kiri dan kanan. Orang-orang yang tidak bersalah terbunuh di kiri dan kanan. Bom di tengah anak-anak, di tengah keluarga - pemboman, membunuh seluruh Afghanistan. "
"Jadi kita tidak ingin berbicara dengan Taliban. Mungkin ada saatnya, tapi ini akan menjadi waktu yang lama. Kami semua keluar, dan itu sedang berlangsung sekarang, dan ini adalah front yang baru. Dan ini adalah seperangkat prinsip baru yang sedang kita kelola, "tambahnya.
Mengutuk serangan Taliban baru-baru ini, Presiden Trump berkata "Ketika kita melihat apa yang mereka lakukan dan kekejaman yang mereka lakukan, dan membunuh orang mereka sendiri, dan orang-orang itu banyak wanita dan anak-anak, banyak wanita dan anak-anak yang benar-benar Tidak bersalah - itu mengerikan"
"Jadi tidak ada yang berbicara dengan Taliban. Kami tidak ingin berbicara dengan Taliban. Kita akan menyelesaikan apa yang harus kita selesaikan. Apa yang tidak ada orang lain yang bisa menyelesaikannya, kita akan bisa melakukannya, "katanya.
Kelompok Taliban belum menyebutkan gelombang kekerasan baru-baru ini yang terutama merenggut nyawa warga sipil dan pejabat Afghanistan dan AS belum berkomentar mengenai surat Taliban yang baru sejauh ini.
Namun, para pejabat sebelumnya mengatakan bahwa pintu untuk perdamaian dan rekonsiliasi akan tetap terbuka bagi para jihadis yang meninggalkan kekerasan. (st/Kp)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!