Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Februari 2018 14:02 wib
7.995 views
Pejuang Oposisi Suriah Hay'at Tahrir Al-Sham (HTS) Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia di Idlib
IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Aliansi pejuang oposisi Suriah Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) mengatakan bahwa pejuangnya menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia di atas provinsi Idlib pada hari Sabtu (3/2/2018), namun tidak menyebutkan bagaimana pilot tersebut meninggal.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa pihaknya menembak jatuh pesawat Su-25 Rusia untuk membalas dendam atas pemboman yang mengerikan dari provinsi yang dikuasai oposisi.
"Kami bisa menjatuhkan pesawat tempur Rusia dengan rudal yang dipikul bahu di atas Saraqib di Idlib siang ini," kata Mahmoud al-Turkmani yang memimpin "brigade pertahanan udara HTS", AFP melaporkan.
HTS - yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaidah Suriah - menggunakan saluran media afiliasi mereka untuk menyiarkan pernyataan tersebut. Tidak disebutkan nasib pilot yang ditembak mati saat berusaha menangkapnya.
Laporan muncul pada hari Sabtu mengenai jatuhnya jet Rusia di suatu area di Idlib yang diyakini dikendalikan oleh HTS, yang telah banyak dibom dalam beberapa hari ini.
Gambar-gambar menunjukkan sisa-sisa pesawat yang hangus, sementara yang lain menampilkan mayat pilot.
Saksi mata mengatakan bahwa pilot Rusia tersebut tewas ditembak di tempat kejadian setelah dia menembaki pejuang pejuang oposisi yang datang untuk menangkapnya. Yang lainnya mengklaim bahwa orang tersebut dieksekusi.
Rusia mengkonfirmasi jatuhnya pesawat mereka dan pembunuhan pilotnya.
"Sebuah pesawat Su-25 Rusia jatuh saat penerbangan melewati zona de-eskalasi Idlib.
Pilot memiliki cukup waktu untuk mengumumkan bahwa dia telah keluar ke zona tersebut," kata kementerian pertahanan tersebut.
"Pilot tewas dalam pertempuran melawan teroris", tambah kantor berita Rusia.
Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh dengan menggunakan "sistem rudal anti-pesawat terbang portabel".
Oposisi Suriah meminta pejuang oposisi sekuler untuk dipersenjatai dengan rudal anti-pesawat telah diabaikan oleh AS karena kekhawatiran bahwa senjata tersebut mungkin akan jatuh ke tangan jihadis. Washington sering membantah telah menyediakan peluncur rudal MANPAD kepada para pemberontak.
Rusia meluncurkan serangan udara di daerah oposisi Suriah pada bulan September 2015, membantu pasukan Bashar al-Assad mengubah gelombang perang yang menguntungkan mereka.
Ribuan warga sipil terbunuh dalam pemboman tersebut, sementara rumah sakit, sekolah, dan pasar ditargetkan dalam serangan udara.
Pada hari Sabtu, media oposisi Suriah melaporkan serangan udara terhadap sebuah konvoi pengungsi di provinsi Idlib.
Ratusan orang tewas dalam serangan udara gabungan rezim Suriah dan Rusia di provinsi Idlib selama pemboman berat dalam beberapa pekan terakhir.
Pasukan pro-Assad baru-baru ini melancarkan serangan di provinsi oposisi, yang jatuh ke tangan pemberontak pada 2015. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!