Ahad, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 22 Mei 2016 13:30 wib
13.950 views
Jubir Islamic State Syaikh Al-Adnani Serukan Pengikut IS Serang AS dan Eropa Selama Ramadhan
IRAK/SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah pesan audio terbaru yang diperkirakan berasal dari juru bicara Islamic State (IS), menyerukan para pengikutnya untuk meluncurkan serangan terhadap Amerika Serikat dan Eropa selama bulan suci Ramadhan, yang dimulai pada awal Juni.
"Ramadan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiaplah, bersiap, ... untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana-mana untuk orang-orang Kafir ... terutama bagi para pejuang dan pendukung khalifah di Eropa dan Amerika," kata Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani dalam pesan tersebut, menunjukkan serangan terhadap sasaran militer dan sipil.
Klip audio tersebut didistribusikan pada hari Sabtu (21/5/2016) oleh akun Twitter yang biasanya menerbitkan laporan Islamic State.
"Tindakan terkecil yang Anda lakukan di jantung mereka lebih baik dan lebih kekal bagi kita dari apa yang Anda akan lakukan jika Anda bersama dengan kami. Jika salah satu dari Anda berharap untuk mencapai Islamic State, kami berharap kami berada di tempat Anda untuk menghukum para tentara Salib siang dan malam, "kata Adnani.
Islamic State, yang berusaha untuk mendirikan sebuah kekhalifahan di Timur Tengah dan di luar itu, telah menyatakan tanggung jawab atas beberapa serangan mematikan selama tahun lalu terhadap warga sipil di Perancis, Belgia dan Amerika Serikat.
Tetapi pesan itu tidak menyebutkan penerbangan EgyptAir yang jatuh di Mediterania pada Kamis dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan, di tengah spekulasi oleh para pejabat Mesir, Prancis dan Amerika bahwa serangan jihad adalah penyebab yang paling mungkin.
Sebuah koalisi yang dipimpin AS, yang juga termasuk negara-negara Eropa dan Arab, meluncurkan kampanye serangan udara terhadap IS di Irak dan Suriah pada tahun 2014 setelah mereka merebut wilayah luas di kedua negara.
Juru bicara IS itu tampaknya mengejek AS, yang memimpin koalisi negara-negara dalam perang udara melawan IS di Irak dan Suriah, karena secara definitif gagal mengalahkan IS.
Dia mengatakan bahkan "20.000 serangan udara" oleh koalisi itu tidak menghancurkan IS. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!