Senin, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 11 April 2016 11:15 wib
6.216 views
Pejuang Suriah dari Faksi-faksi Islam Rebut Distrik Mansoura di Hama dari Rezim Assad
ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Setelah pertempuran sengit dengan pasukan tentara pro-rezim, Suriah kelompok pejuang oposisi dari faksi-faksi Islamis pada hari Ahad (10/4/2016) menguasai posisi strategis di provinsi tengah Suriah, Hama.
kelompok-kelompok faksi Islam yang menargetkan pasukan pro-rezim dengan beberapa serangan bom mobil yang menewaskan dan melukai puluhan tentara. Sebagai imbalannya, tentara rezim merespons melalui serangan udara berat dan pemboman artileri di kubu Islamis.
Berbicara kepada ARA News di Hama, jurnalis Suriah Rahman Taha mengatakan bahwa Jaisyu Tahrir, Jaisyu Nasr, dan faksi Islamis lainnya dari Jund al-Aqsa, melakukan serangan besar di markas tentara rezim di distrik silo Mansoura, mengambil alih daerah itu setelah melakukan serangan bom mobil.
"Serangan yang dipimpin Islamis menyebabkan kematian puluhan prajurit dari tentara Suriah dan kaburnya banyak orang lain dari mereka, meninggalkan senjata berat dan menengah mereka di belakang," Taha melaporkan.
Sumber itu menegaskan bahwa faksi-faksi Islamis mampu juga untuk menghancurkan sebuah tank milik pasukan militer rezim di distrik Mansoura.
Taha menekankan bahwa tentara Suriah meluncurkan beberapa roket di markas besar kelompok pejuang oposisi di dalam kota Tel Wasit dan Mansoura. Tidak ada korban dilaporkan.
Faksi-faksi Islamis pejuag Suriah juga bentrok dengan tentara rezim di sekitar kota Khirbet an-Naqous, garis pertahanan pertama bagi pasukan pro-rezim yang ditempatkan di kamp Jorin.
Para aktivis lokal melaporkan bahwa salah satu pejuang Jund al-Aqsa meledakkan sebuah Bulldozer jebakan antara puluhan pasukan militer rezim di pintu masuk kota, yang menyebabkan pecahnya bentrokan sengit antara kedua belah pihak.
"Para pejuang pemberontak akhirnya mampu mengendalikan bagian dari kota Khirbet an-Naqous, dan menghancurkan sebuah tank rezim dengan menargetkannya dengan roket termal," Hasan Salama, seorang aktivis berbasis di Hama, mengatakan kepada ARA News. (an/ARA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!