Sabtu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 9 April 2016 13:30 wib
8.742 views
Jaisyul Islam Akan Hukum Komandannya Karena Bunuh Warga Sipil Kurdi di Sheikh Maqsud Aleppo
IRBIL, KURDISTAN IRAK (voa-islam.com) - Kapten Islam Alloush, juru bicara Jaiyul Islam - Kelompok pejuang kuat Suriah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Jum'at (8/4/2016) bahwa mereka akan menghukum seorang komandan lapangan mereka karena membunuh warga sipil di lingkungan Kurdi Sheikh Maqsud di Aleppo pekan lalu.
"Selama konfrontasi ini, salah satu komandan lapangan dari Jaisyul Islam di Aleppo menggunakan senjata yang ia tidak berwenang untuk gunakan dalam jenis konfrontasi ini, yang dianggap melanggar peraturan internal Jaisyul Islam," kata Alloush. "Komandan ini telah dirujuk ke Peradilan Militer untuk menerima hukuman yang tepat yang ditetapkan dalam UU Militer dari Jaisyul Islam," tambahnya.
Kurdi Suriah melihat pernyataan sebagai pengakuan bahwa kelompok tersebut telah menggunakan senjata kimia terlarang.
Namun, kelompok Jaisyul Islam mengatakan mereka akan terus memerangi Kurdi di Aleppo. "Penerapan prosedur ini bermula dari keprihatinan kami untuk kehidupan warga sipil yang kami berjanji untuk lindungi sejak awal revolusi. Ini tidak mengubah apa-apa tentang strategi militer kami dalam memerangi milisi PYD, bersama dengan saudara-saudara kita di seluruh formasi militer di Aleppo," kata pernyataan itu.
Kurdi juga menuduh kelompok pejuang oposisi dari faksi Islam itu menggunakan bahan kimia yang dilarang dalam serangan mereka pada daerah-daerah berpenduduk di Sheikh Maqsud di Aleppo.
Berbicara kepada ARA News, pejabat Kurdi Idris Nassan mengatakan: "Sekarang jelas bahwa kelompok-kelompok bersenjata tersebut memiliki persenjataan kimia yang dapat mereka gunakan dalam skala besar, dan ini sangat berbahaya. Ini adalah bukti bahwa bukan hanya rezim itu menggunakan bahan kimia, Jaisyu Islam mungkin juga mengunakan itu dalam pinggiran kota Damaskus sebelumnya. Jadi saya pikir Rusia akan memeriksa negara yang menyediakan mereka dengan bahan kimia ini dan berpikir bahwa Turki akan dituduh."
Sementara itu, pemerintah Rusia telah meminta pengecualian Jaisyul Islam dalam pembicaraan Jenewa mendatang.
Pemimpin Jaisyul Islam Mohammed Alloush adalah salah satu negosiator oposisi utama dalam pembicaraan Jenewa.
kepemimpinan Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) telah mengatakan mereka memberitahu baik Rusia dan AS tentang pelanggaran oleh kelompok pejuang untuk gencatan senjata 27 Februari.
Lingkungan Kurdi dari Sheik Maqsud telah diserang oleh kelompok pejuang oposisi sejak 16 Februari. Pada tanggal 24 Maret dan 7 April kelompok bersenjata menembaki Sheikh Maqsud dengan mortir buatan sendiri, tabung gas dan roket yang dilaporkan mengandung bahan kimia, menurut sumber-sumber lokal dan resmi. Total 85 warga sipil Kurdi tewas dan 620 luka-luka akibat serangan. Ledakan mengakibatkan asap kuning, yang menyebabkan masalah pernapasan, pusing, dan iritasi mata. (an/ARA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!