Kamis, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 7 April 2016 21:00 wib
9.333 views
Pejuang Oposisi Liwa Al-Adiyat Bunuh Pengawal Tingkat Atas Istri Presiden Bashar Al-Assad
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Sebuah kelompok pejuang oposisi Suriah bayangan yang beroperasi di Damaskus telah mengaku pembunuhan salah seorang pengawal tingkat atas ibu negara Suriah Asma al-Assad, istri presiden Bashar Al-Assad.
Liwa Al-Adiyat mengumumkan hari Rabu (6/4/2016) bahwa mereka membunuh Kolonel Hussam Abboud Shalish, yang mereka sebut "seorang penjahat yang bertanggung jawab untuk melindungi Asma al-Assad," dan dua pengawalnya" di jantung ibukota."
Kelompok itu -yang telah menyatakan bertanggun jawab atas serangkaian pembunuhan di Damaskus yang menargetkan pasukan rezim-mengatakan mereka melakukan operasi bersama "Satuan Tugas Rahasia Brigade" dari Ruang Operasi Damaskus, sebuah faksi kecil yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Liwa al-Adiyat tidak menjelaskan rincian tentang pembunuhan Shalish dalam pernyataannya, sebagaimana yang terjadi selama operasi pembunuhan sebelumnya yang mereka telah lakukan di dan sekitar ibukota Suriah.
Fraksi pejuang oposisi itu mulai menargetkan para perwira rezim -kebanyakan dari mereka penganut Syi'ah Alawit-di awal tahun, mengumumkan pada 29 Januari bahwa mereka menewaskan Firdous Ismail, seorang Letnan dalam aparat keamanan militer.
Hari berikutnya, Liwa al-Adiyat menyatakan membunuh Naseem Taref Nayyas, yang kelompok itu diidentifikasi sebagai seorang perwira di "pasukan khusus."
Pada tanggal 9 Februari, Liwa Al-Adiyat menyatakan membunuh Letnan Ahmad Jamaa, mengatakan mereka menikamnya di leher saat ia sedang berjalan melalui kota di malam hari dengan sebotol anggur sambil ditemani pelacur.
Liwa al-Adiyat mengatakan mereka melakukan serangan lagi empat hari kemudian, dengan menembak mati Kapten Ali Allouch - seorang pilot Angkatan Udara-saat ia berada di mobilnya di tempat parkir.
Pada tanggal 19 Februari, Liwa al-Adiyat mengatakan anggotanya menikam Letnan Hussein Dalaos di rumahnya sendiri di ibukota. Kelompok ini juga memposting sebuah video mengerikan pada halaman Facebook-nya menunjukkan tubuh perwira yang dibunuh itu berlumuran darah sendiri.
"Kami akan senantiasa menyiapkan pedang yang akan memotong-motong persendian rezim dan menggetarkan [kehadiran] mereka di jantung ibukota," kelompok pejuang oposisi itu memperingatkan dalam sebuah pernyataan pertengahan Februari. (st/now)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!