Ahad, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 3 April 2016 10:45 wib
5.818 views
Islamic State (IS) Tanam Ribuan Ranjau di Kota Palmyra
PALMYRA, SURIAH (voa-islam.com) - Para tentara Islamic State (IS) yang mundur dari Palmyra meletakkan ribuan ranjau yang mereka rencanakan untuk ledakkan secara bersamaan ketika tentara rezim Assad bergerak, seorang perwira Suriah mengatakan kepada Reuters di kota kuno setelah merebut kembali itu dari para pejuang IS.
Seperti dilansir kantor berita NOW hari Sabtu (2/4/2016) perwira itu mengatakan jalan-jalan utama dan jalan kecil di Palmyra telah dipasangi dengan bahan peledak yang beratnya bisa mencapai 50 kg. Lebih dari 3.000 sudah aman diledakkan sejak pasukan pemerintah, yang didukung oleh jet Rusia, merebut kembali kota itu pada hari Ahad lalu, katanya.
Dia tidak mengatakan mengapa IS gagal meledakkan bahan peledak itu sebelum mundur, tapi pernyataannya menggema komentar dari kepala barang antik Suriah, yang mengatakan para pejuang IS bermaksud untuk meledakkan area yang lebih besar dari reruntuhan kota berusia 2.000 tahun ini dari yang mereka sudah lakukan.
Perwira itu, yang tidak memberikan namanya, mengatakan bom yang ditinggalkan terkait sehingga mereka bisa meledak bersama-sama.
"Semua bangunan pemerintah dipasangi dalam jaringan yang terhubung ke markas kepemimpinan ISIS," katanya. "Idenya adalah bahwa ketika kita masuk itu semua akan meledak sekaligus, bukan hanya bom demi bom. Dan ada sejumlah bom yang sangat besar."
Bagian dari Palmyra telah dibersihkan, termasuk jalan dari Homs. Tapi tentara Suriah - akan segera bergabung dengan ahli ranjau Rusia - masih bekerja untuk menjinakkan atau meledakkan bahan peledak tersebut.
"Kita tidak bisa meninggalkan mereka (ranjau) di sana. Kita berhadapan dengan 90 persen dari mereka dengan meledakkan mereka karena mereka dikubur dengan rapat di dalam tanah, disemen di aspal," kata perwira itu.
Warga sipil, kebanyakan melarikan diri sebelum pasukan Suriah dan sekutu memulai ofensif, tidak bisa kembali sampai penjinakkan ranjau-ranjau itu selesai.
Moskow telah mengirim penjinak bom untuk membantu membersihkan, dan prajurit militer Rusia akan mulai menjinakkan ranjau di Palmyra dalam beberapa hari, kantor berita Rusia melaporkan pada hari Sabtu, mengutip kementerian pertahanan.
Kelompok pertama dari spesialis ranjau telah meninggalkan pangkalan udara Khmeimim Rusia di Suriah barat. Konvoi itu, yang terdiri dari lebih dari 20 kendaraan, akan dijaga oleh helikopter Mi-24 dan Mi-28.
Ahli ranjau akan menangani lebih dari 180 hektar wilayah, kementerian pertahanan Rusia mengatakan, mengutip perkiraan awal. Tujuannya adalah untuk membersihkan bagian bersejarah kota kuno serta daerah pemukiman. (st/NOW)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!