Rabu, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Maret 2016 09:07 wib
5.972 views
Kantor Berita Terkait Islamic State (IS) Bantah Omar Shishani Gugur dalam Serangan Udara AS
IRAK/SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah outlet propaganda yang terkait dengan Islamic State (IS) membantah bahwa AS telah menewaskan Omar Shishani, seorang komandan militer senior, dalam serangan udara pekan lalu, The Long War Journal melaporkan hari Selasa (15/3/2016).
Status Shishani sendiri belum pasti sejak AS mengumumkan mereka meargetkan dia pekan lalu, dan masih belum diketahui apakah dia sudah gugur, masih hidup, atau terluka parah.
Bantahan tersebut telah diposting pada website 'Amaq News Agency, yang terkait dengan IS dan sering memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang operasi lokal dan internasional IS. Menurut 'Amaq, Shishani tidak hanya tidak terbunuh, bahkan dia tidak terluka dalam serangan udara tersebut.
"Urgent: Sebuah sumber untuk 'Amaq News Agency membantah apa yang Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) umumkan tentang pembunuhan Syaikh Omar al Shishani, dan menegaskan bahwa ia tidak terkena cedera," menurut sebuah terjemahan dari pernyataan itu oleh SITE Intelijen Group.
Islamic State belum merilis pernyataan resmi mengenai status Shishani ini, dan militer AS juga belum secara resmi mengumumkan bahwa ia tewas dalam serangan udara tersebut.
Militer AS secara resmi mengumumkan pada tanggal 9 Maret bahwa mereka menargetkan Shishani dalam serangan udara di Shaddadi, tapi tidak sampai menyatakan bahwa Shishani telah tewas.
Setelah AS menyatakan mereka menargetkan Shishani, Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), mengatakan kepada AFP pada 10 Maret bahwa konvoi komandan militer IS memang ditargetkan dan beberapa anggotanya tewas, tapi Shishani sendiri selamat dan "terluka parah."
Tiga hari kemudian, pada 13 Maret, direktur SOHR mengatakan "Shishani tidak mampu bernapas sendiri dan menggunakan mesin. Dia telah mati secara klinis selama beberapa hari," Al Manar melaporkan.
Kemarin, dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa Shishani memang gugur dalam serangan itu, tetapi tidak memberikan rincian tentang bagaimana kematiannya dikonfirmasi. Namun laporan anonim pejabat AS mengenai Shishani jauh dari pengumuman resmi.
Militer dan intelijen AS mungkin tidak dapat memastikan status Shishani kecuali IS memutuskan untuk memberikan informasi. Mengingat profil tingkat tinggi dan status Shishani sebagai seorang komandan berpengaruh di antara pejuang asing dan lokal, ada kemungkinan bahwa IS akan menimbang statusnya dengan satu cara atau yang lain. Entah Islamic State akan merilis sebuah pernyataan tentang kesyahidan nya (yang dapat ditunda berpekan-pekan atau bulan), atau pernyataan resmi menyangkal kematiannya, atau merilis bukti audio atau video bahwa Shishani hidup. Mungkin bahwa IS akan tetap diam tanpa berkomentar demi untuk membingungkan intelijen. (st/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!