Jum'at, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Oktober 2015 10:14 wib
11.217 views
Pasukan Khusus Amerika Serikat Tewas dalam Perang Darat di Irak Utara
BAGDAD (voa-islam.com) – Seorang anggota pasukan khusus Amerika tewas semalam dalam misi yang bertujuan menyelamatkan sandera dipenjara yang dikuasai oleh IS di Irak utara, dan ini yang pertamakalinya pasukan khusus Amerika tewas dalam perang darat dengan kelompok IS, kata pejabat AS mengatakan pada hari Kamis, 22/10/2015..
Enam puluh sembilan sandera berhasil diselamatkan dalam penyerbuan istu, yang menargetkan penjara yang dikuasai IS, terletak 7 kilometer yaitu kota Hawija, Irak utara, ungkap menurut dewan keamanan wilayah Kurdistan, yang ikut dalam pasukan kontraterorisme.
Para sandera diselamatkan dalam serangan yang menggunakan orang-orang Arab, termasuk penduduk lokal dan tersangka mata-mamta ISIS, kata seorang pejabat AS, Kamis. Pejabat itu mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 20 sandera adalah anggota pasukan khusus keamanan Irak.
"Beberapa sisanya adalah IS ... pejuang yang IS yang menjadi mata-mata," kata pejabat itu. "Sisa dari mereka adalah warga kota setempat." Lebih dari 20 anggota ISIS tewas dan enam tahanan ikut tewas, kata dewan keamanan Irak.
"Puluhan pasukan khusus Amerika terlibat dalam misi pembebasan itu, kata seorang pejabat pertahanan AS, Kamis. "Ini adalah operasi yang direncanakan, dan bertujuan menyelamatkan pasukan Irak, dan sangat diperlukan melakukan tindakan menyelamatkan nyawa orang-orang ini," kata pejabat pertahanan AS.
Pasukan khusus Amerika terlibat dalam perang darat selama misi ke ibukota daerah Kurdistan Erbil, di mana pasukan Amerika itu tewas, kata pejabat pertahanan Amerika. Dia adalah pasukan khusus pertama Amerika yang tewas dalam pertempuran darat di Irak sejak Amerika Serikat menarik pasukannya pada 2011.
Sekretaris Pers Pentagon Peter Cook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berhasil diselamatkan termasuk 20 anggota pasukan keamanan Irak. Cook menambahkan misi itu telah diminta oleh Pemerintah Daerah Kurdistan.
Dewan Keamanan Kurdi mengatakan para sandera diselamatkan, dan telah diserahkan kepada "pihak berwenang Kurdistan" setelah menerima perawatan medis. Sumber di daerah Hawija mengatakan mereka mendengar ledakan dan tembakan semalam dan para pejuang IS telah menarik dari wilayah itu, dan melakukan pemindahan pasukan pajuangnya.
Lima helikopter AS yang ikut dalam misi operasi di Erbil terlibat , dan Amerika Serikat telah memberikan dukungan helikopter, intelijen, serangan udara, dan dukungan penasehat untuk Peshmerga, tambah pejabat pertahanan AS.
Serangan udara dilancarkan sebelum dan setelah misi untuk menndekati penjara dan menghancurkannya, kata pejabat pertahanan AS.
Operasi di utara adalah serangan paling penting terhadap IS sejak Mei, ketika Amerika pasukan melakukan operasi khusus yang menewaskan salah satu pemimpin senior, Abu Sayyaf dari Tunisia, dalam serangan di Suriah. Hawija adalah kubu pejuang IS.
IS menjadi sasaran dan target koalisi Amerika selama lebih dari satu tahun di Irak dan Suriah. Namun, serangan udara Amerika itu tidak terlalu signifikan terhadap IS. Misi penyelamatan yang dilakukan Amerika berlangsung di tengah memuncaknya kekhawatiran di Washington atas meningkatnya intervensi Rusia di Timur Tengah.
Rusia yang merupakan bekas Unie Soviet, dan terlibat Perang Dingin, musuh Amerika telah melakukan serangan udara di Suriah terhadap kelompok-kelompok yang ingin menggulingkan Bashar al-Assad. Amerika sendiri bertekad memerangi millitan yang akan menjadi ancaman masa depan, bagi kepentingan Amerika, Rusia, Iran dan Zionis-Israel. Mereka adalah “budak” Zionis-Israel. (afgh/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!