Kamis, 9 Rajab 1446 H / 20 Agutus 2015 17:30 wib
7.728 views
Afiliasi Daulah Islam (IS) di Mesir Nyatakan Tanggung Jawab Atas Pemboman di Kairo
SEMENANJUNG SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Afiliasi Daulah Islam(IS) Mesir mengatakan mereka berada dibalik serangan bom mobil yang melukai 29 orang di dekat sebuah bangunan keamanan negara dan gedung pengadilan di pinggiran kota Kairo Kamis (20/8/2015) pagi.
Sebuah pernyataan yang diedarkan di Twitter oleh pendukung IS, Wilayat Sinai, mengatakan bom itu sebagai pembalasan untuk eksekusi enam anggotanya yang dihukum karena melakukan serangan di utara ibukota Mesir tahun lalu.
"Biarkan orang murtad dari polisi dan tentara, para pengikut Yahudi, tahu kita adalah orang-orang yang tidak lupa akan balas dendam kami," kata pernyataan itu seperti dilansir Reuters.
Pada bulan Mei, Mesir mengeksekusi enam anggota Wilayat Sinai karena menyerang tentara di dekat Kairo pada tahun 2014. Orang-orang itu dihukum atas tuduhan yang termasuk melakukan serangan di mana dua perwira tewas di desa Arab Sharkas di utara Kairo.
wilayat Sinai telah menewaskan ratusan tentara dan polisi sejak militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin pada tahun 2013.
Sumber-sumber keamanan yang memeriksa lokasi ledakan di Shubra al-Khaima dekat Kairo mengatakan ada kendaraan yang terbakar habis dan kawah.
Berbagai komentar di Twitter menunjukkan ledakan itu, yang membuat rusak berat bagian depan gedung keamanan negara, terdengar di beberapa bagian ibukota Mesir.
Penjaga toko Mohamed Ali mengatakan ia melihat seorang pria memarkir kendaraan yang meledak setelah ia melangkah menjauh dari lokasi.
Mujahidin yang berbasis di Sinai yang mendukung Negara Islam, yang mengontrol bagian dari Irak dan Suriah dan memiliki kehadiran di negara tetangga Mesir Libya, telah terbukti tangguh meskipun operasi militer terhadap mereka.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah bersumpah untuk memberantas mujahidin dan kelompok Islam, yang ia telah katakan adalah ancaman eksistensial terhadap Barat dan para penguasa dunia Arab.
Pemerintah Mesir telah melakukan tindakan keamanan sangat keras terhadap kelompok Islam dalam sejarah negara itu, menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia yang menuduh pemerintah melumpuhkan perbedaan pendapat.
Bulan ini Sisi menyetujui undang-undang anti-jihad yang menciptakan pengadilan khusus dan melindungi penegak hukum dalam menghadapi dua tahun perjuangan bersenjata kelompok Islamis yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahannya.
Hukum itu telah mendapat kecaman dari kelompok hak asasi manusia yang menuduh Sisi menghancurkan kembali kebebasan yang telah 'menang' dalam pemberontakan 2011. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!