Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Februari 2015 09:15 wib
6.284 views
Palsukan Kematiannya, Anggota IS Asal Inggris Divonis 12 Tahun Penjara
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Seorang mujahid Inggris yang bergabung dengan jajaran mujahidin di Suriah dan kemudian memalsukan kematiaannya dalam upaya untuk menyusup kembali ke Inggri telah divonis penjara selama 12 tahun.
Imran Khawaja, 27, dari London barat, dihukum pada hari Jum'at (6/2/2015) bersama dua pria lain, yang mengaku membantu mujahidin dan mendanai jihad.
Selama dua hari sidang di Woolwich Crown Court di London tenggara, Hakim Jeremy Baker mengatakan Khawaja menimbulkan "risiko yang signifikan dari bahaya yang serius" untuk keselamatan publik.
Melewati vonis tersebut, Hakim Baker menolak klaim Khawaja bahwa ia pulang untuk melihat keluarganya dan menyesali perbuatannya.
Dia juga digambarkan Khawaja sebagai seorang peserta "bersedia dan antusias" dalam film rekrutmen untuk kelompok mujahidin saat ini beroperasi di Suriah.
"Anda ambil bagian dalam produksi film yang dirancang untuk mempromosikan Daulah Islam (IS/ISIS) dan mendorong Muslim Inggris untuk bergabung dengan Anda ... minat Anda cukup besar bagi Anda untuk melakukan perjalanan ke Suriah ... Saya juga puas, pada saat Anda memutuskan untuk kembali ke Inggris, Anda telah menyelesaikan pelatihan teroris, "kata hakim Baker.
Pada bulan Desember, Khawaja menyatakan mempersiapkan aksi jihad, menghadiri kamp pelatihan mujahidin, dan berlatih senjata api.
Jaksa mengatakan bahwa Khawaja telah ditampilkan dalam beberapa cuplikan pemenggalan tentara militer pemerintah Suriah.
Khawaja telah menyebar berita palsu kematiannya sendiri pada situs jaringan sosial, dan kematiannya dilaporkan di beberapa surat kabar.
Rencana Khawaja digagalkan ketika ia ditahan bersama dengan sepupunya pada bulan Juni oleh pejabat pelabuhan ketika mereka mencoba untuk masuk ke Inggris dari kota selatan Dover.
Angka dari International Centre untuk Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik (ICSR) yang berbasis di London dan Soufan yang berbasis di New York menunjukkan sekitar 20.000 mujahid dari hampir 80 negara telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok-kelompok jihad. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!