Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Januari 2015 11:13 wib
6.876 views
Mogherini : Uni Eropa Melancarkan Perang Terhadap Teroris dan Militan
BRUSSEL (voa-islam.com) - Pasca serangan terhadap Charlie Hebdo, negara-negara Eropa sepakat membuat kebijakan dengan 'program-program' antiteror bekerjasama dengan negara mayoritas Muslim dan meningkatkan ketrampilan bahasa Arab terkait serangan Charlie Hebdo di Paris.
Ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, menyampaikan kebijakan ini setelah perundingan di Brussels, Belgia, namun tanpa rincian lebih lanjut. Mogherini mengatakan sejumlah proyek akan dibentuk bekerja sama dengan Turki, Yaman, Mesir, Aljazair, dan negara Teluk.
Uni Eropa akan meningkatkan berbagi informasi intelijen dalam organisasi dan dengan negara-negara yang terkena pengaruh terorisme. Pejabat EU ini juga mengatakan akan dilakukan peningkatan usaha mencegah pendanaan jaringan teroris sementara pejabat keamanan akan ditunjuk pada sejumlah misi asing Uni Eropa.
Dua puluh delapan menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Brussels menjelang KTT pada tanggal 12 Februari. Upaya bersama Uni Eropa ini muncul setelah kelompok bersenjata Islam membunuh 17 orang pada serangan kembar di Paris pada awal bulan ini.
Dua penyerang di Paris memiliki kaitan dengan kelompok yang bermarkas di Timur Tengah dan mereka mengatakan mengatakan 'sedang membalas dendam' atas penerbitan kartun Nabi Muhammad pada majalah Charlie Hebdo.
Dua bersaudara Kouachi menerobos kantor majalah dan menembak dengan menggunakan senjata otomatis sedangkan pria ketiga membunuh empat warga Yahudi pada sebuah toko serba ada kosher. Seorang polisi wanita juga tertembak mati. Hanya 12 orang mati di Paris, sudah mengguncang dunia. Tapi, dalam 10 tahun, lebih dari 12 juta Muslim mati tak ada reaksi apapun, dan dunia bungkam. (dimas/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!