Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Desember 2014 20:30 wib
16.675 views
Al-Qaidah Yaman Rilis Video Ancam Eksekusi Sandera AS
YAMAN (voa-islam.com) - Cabang Al-Qaidah Yaman hari Rabu (3/12/2014) menerbitkan video yang menunjukkan seorang sandera Amerika dan mengancam akan mengeksekusinya jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Dalam video tersebut, pria yang disandera itu mengidentifikasi dirinya sebagai Luke Somers dan mengatakan ia telah diculik lebih dari setahun yang lalu. Dia mencari "bantuan yang bisa mengeluarkan saya dari situasi ini".
Pria dalam video itu mengatakan ia lahir di Inggris dan memegang kewarganegaraan Amerika.
Somers, seorang wartawan 33 tahun, diculik di ibukota Yaman Sanaa pada September 2013. Selain Somers ada beberapa warga asing lainnya yang disandera oleh kelompok jihad di Yaman.
Dalam video tersebut, anggota Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), mengkritik kebijakan luar negeri Presiden AS Barack Obama yang mengatakan telah menyebabkan kematian dan "pembantaian," menyebutkan serangan drone di Yaman dan serangan udara terhadap tersangka mujahidin di seluruh dunia Muslim.
"Kami memperingatkan Obama dan pemerintah Amerika konsekuensi berlanjut ke depan dalam tindakan bodoh lainnya," seorang pejabat AQAP yang diidentifikasi sebagai Nasser bin Ali al-Ansi mengatakan.
"Kami memberikan jangka waktu tiga hari dari penerbitan pernyataan ini kepada pemerintah Amerika untuk memenuhi tuntutan kami tentang apa yang mereka ketahui, jika tidak, sandera Amerika yang kami tawan akan mendapatkan nasib yang tak terelakkan," tambahnya, tanpa menyebutkan tuntutan yang ia katakan Amerika Serikat "tahu dengan baik".
Ansi juga mengkritik serangan pekan lalu oleh pasukan Yaman dan AS yang menargetkan tempat persembunyian AQAP di mana sejumlah sandera asing ditahan.
Dalam serangan di sebuah gua di daerah terpencil di distrik Hajr as-Say'ar di provinsi timur Hadramout, pasukan keamanan Yaman menyelamatkan enam warga Yaman, seorang Saudi dan seorang Ethiopia, dan menewaskan tujuh penculik Al-Qaidah, pejabat Yaman mengatakan.
Website 26sept.net milik kementerian pertahanan mengutip seorang tentara yang telah berpartisipasi dalam penyelamatan mengatakan seorang warga Amerika, seorang warga Inggris dan seorang warga Afrika Selatan yang ditahan di sana telah dipindahkan ke tempat lain dua hari sebelumnya. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!