Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Oktober 2014 21:30 wib
9.933 views
17 Polisi Afghanistan Hilang Setelah Pos Pemeriksaan Mereka Diserang Taliban
BADAKHDHAN, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Setidaknya 17 polisi Afghanistan hilang setelah Taliban melakukan serangan di sejumlah pos pemeriksaan polisi wilayah di timur laut Provinsi Badakhshan, kata para pejabat Selasa (28/10/2014).
Ofensif terbaru Taliban dimulai hari Sabtu ketika mereka menyerang distrik Wardoj provinsi Badakhshan, kata juru bicara kementerian dalam negeri Sediq Sediqqi.
"Serangan Taliban di Wardoj telah menciptakan masalah di daerah itu. Kami telah mengirim lebih bala bantuan," katanya.
"Kami juga telah kehilangan kontak dengan 17 pasukan polisi kami, kami mencoba untuk membangun hubungan dengan mereka lagi," tambahnya.
Pasukan keamanan Afghanistan berusaha untuk mengusir serangan tersebut dan mencari rekan-rekan mereka, kata juru bicara kepolisian provinsi Lal Mohammad Ahmadzai.
"Kami telah mengepung Taliban di Wardoj. Sejauh ini, 10 Taliban, termasuk warga negara asing, dan dua polisi tewas," klaimnya.
Mujahidin Taliban juga telah melakukan serangan terpadu di provinsi Logar, dekat dengan ibukota, di provinsi Kunduz utara dan Faryab, dan di provinsi Badakhshan timurlaut.
Pada hari Senin, sekelompok pejuang Taliban menyerbu sebuah pengadilan di Afghanistan utara dan menewaskan sedikitnya tujuh orang termasuk jaksa, menembak mereka di kantor mereka dari jarak dekat.
Mujahidin Taliban, yang pemerintah sah mereka digulingkan oleh invasi pimpinan AS pada 2001, telah meningkatkan serangan mereka di seluruh negeri dalam beberapa bulan terakhir ketika pasukan tempur NATO mempersiapkan diri untuk sepenuhnya menarik diri dari Afghanistan pada akhir tahun ini.
Sekarang ada sekitar 40.000 tentara asing di Afghanistan, turun dari puncaknya pada 2011 yang berjumlah sekitar 140.000.
Presiden baru Ashraf Ghani telah menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat dan NATO untuk mengizinkan 12.500 tentara asing, termasuk 9.800 orang Amerika untuk tinggal hingga tahun 2015 untuk melaksanakan pelatihan militer setelah misi tempur aliansi itu berakhir. (st/ahram)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!