Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 6 September 2013 06:59 wib
4.964 views
Mujahidin Nyatakan Tanggung Jawab Atas Serangan di Terusan Suez
MESIR (voa-islam.com) - Sebuah kelompok mujahidin telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu (31/8/2013) pada kapal kontainer milik Cina yang melewati Terusan Suez, jalur air global antara Asia dan Eropa.
Kataeb Al - Forqan merilis video 51 detik pada hari Kamis menunjukkan dua pria bersenjata menembakkan granat berpeluncur roket di kapal yang lewat, COSCO Asia.
Rekaman itu dihiasi dengan bendera Al-Qaidah dengan nama grup ditambahkan di bagian bawah. Salah satu penyerang meneriakkan "Allahu Akbar "( Allah Maha Besar) ketika mereka menembaki kapal.
Dalam sebuah pernyataan online, kelompok itu mengatakan pihaknya menyatakan bertanggung jawab atas " menargetkan jalur air pelayaran internasional yang telah menjadi rute aman untuk kapal induk Pasukan Salib yang bepergian untuk menyerang Muslim, dan arteri perdagangan untuk negara-negara kafir dan tiran. "
Serangan itu telah meningkatkan ancaman terhadap pengiriman melalui jalur air sepanjang 92 kilometer tersebut, sebuah sumber utama pendapatan nasional yang menghasilkan sekitar 5 miliar dolar AS per tahun.
Mesir telah diguncang oleh kekacauan politik sejak Presiden asal dari kelompok Islam Muhamad Mursi oleh tentara pada 3 Juli lalu dalam sebuah kudeta militer. Lebih dari 2000 orang, termasuk 100 petugas keamanan, telah tewas dalam kekerasan jalanan setelah polisi membubarkan secara paksa kamp protes demonstran Islam yang menuntut pengembalian Mursi ke jabatan.
Gelombang penangkapan telah menjaring para pemimpin puncak Ikhwanul Muslimin dan sedikitnya 2.000 Islamis lainnya.
Pernyataan tersebut mengutuk apa yang disebut "kudeta terhadap Islam dan orang-orangnya, " namun secara diam-diam mengkritik Ikhwanul Muslimin ketika mengacu pada mereka yang memberi "legitimasi kepada kotak (suara), bukan Allah dan nabi-Nya . "
" Kami berjanji kepada umat Muslim bahwa kami sedang mempersiapkan untuk melumpuhkan serangan terhadap rezim, dan lembaga-lembaganya," pernyataan berjudul 'Demokrasi adalah Perselingkuhan" menambahkan. " Serangan yang berikutnya lebih berat dan pahit."
Angkatan bersenjata telah memperketat langkah-langkah keamanan di sepanjang jalur air Suez, kata para pejabat.
Tentara Mesir tengah memerangi meningkatnya aktivitas jihad oleh para pejuang Islam di Semenanjung Sinai sejak digulingkannya Mursi. Sedikitnya 25 polisi tewas di sana dalam penyergapan bulan lalu. (st/ahram)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!