Kamis, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Desember 2009 09:00 wib
6.085 views
Status Darurat Perang Dicabut, Thailand Terapkan ISA
THAILAND (voa-islam.com) - Kabinet Thailand pada hari Selasa menyetujui sebuah maklumat pencabutan status darurat perang di empat distrik dari provinsi Songkhla dan menggantinya dengan Tindakan Keamanan Internal (ISA), kata juru bicara wakil pemerintah Supachai Jaisamut.
Keempat wilayah tersebut adalah Chana, Thepa, Na Thawi dan Saba Yoi.
Pemerintah Thailand memutuskan mencabut status darurat perang di empat wilayah Songkhla setelah Dewan Keamanan Nasional (NSC) dan Komando Operasi Keamanan Internal (ISOC) menetapkan aktivitas pejuang Muslim di sana mulai mereda.
Tetapi, status darurat perang masih tetap diberlakukan di distrik Sadao Songkhla, Yala, Pattani, Narathiwat dan provinsi Satun di Selatan, dan beberapa distrik lain...
Tetapi, status darurat perang masih tetap diberlakukan di distrik Sadao Songkhla, Yala, Pattani, Narathiwat dan provinsi Satun di Selatan, dan beberapa distrik lain seperti di Kanchanaburi, Chanthaburi, Chiang Rai, Chiang Mai, Chumphon, Trat, Tak, Nakhon Phanom, Nan, Buri Ram, Prachuap Khiri Khan, Phayao, Phitsanulok, Phetchaburi, Mukdahan, Mae Hong Son, Yala, Ranong, Ratchaburi, Loei, Si Sa Ket, Sakaew, Surin, Nong Khai, Amnat Charoen, Uttaradit and Ubon Ratchathani.
Sementara itu Rabu kemarin, (16/12) seorang pejuang Muslim Patani tewas dalam sebuah bentrokan bersenjata dengan pasukan pemerintah Thailand di distrik Bannang Sata, provinsi Yala, polisi melaporkan.
Kepala polisi Bannang Sata, Kolonel Polisi Sompian Eksomya mengatakan, pasukan pemerintah yang berjumlah 60 orang terdiri dari polisi, tentara dan para pejabat berwenang mengepung dan menyerbu sebuah rumah di desa Ubae setelah menerima laporan bahwa sedikitnya 5 orang pejuang bersembunyi di sana.
pasukan pemerintah yang berjumlah 60 orang terdiri dari polisi, tentara dan para pejabat berwenang mengepung dan menyerbu sebuah rumah di desa Ubae setelah menerima laporan bahwa sedikitnya 5 orang pejuang bersembunyi di sana...
Bentrokan senjata terjadi selama 10 menit setelah para pejuang mundur ke hutan karet di belakang rumah.
Seorang pejuang yang tewas diidentifikasi kemudian sebagai Hammi Sama, 22, anggota ternama dari kelompok pejuang RKK yang dicari karena beberapa kasus keamanan di tiga provinsi di perbatasan selatan. [aa/bp]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!