Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Desember 2009 09:00 wib
3.852 views
Daulah Islam Irak Akui Bom Baghdad
Baghdad (voa-islam.com) - Kelompok Al-Qaeda Irak pada Kamis kemarin (10/12) mengklain bertanggungjawab atas serangan bom di Baghdad pekan ini yang menewaskan 127 orang dan melukai 500 orang lainnya, sembari mengingatkan akan lebih banyak serangan yang mereka lakukan terhadap pemerintah Irak.
Kelompok tersebut adalah ISI (Islamic State Iraq) atau yang lebih dikenal dengan Daulah Islam Irak. Mereka menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui statemen yang mereka rilis di internet, bahwa serangan di ibukota Irak tersebut ditujukan terhadap "benteng iblis dan sarang orang kafir".
Daulah Islam Irak juga mengingatkan, "mereka akan terus menumbangkan pilar-pilar pemerintahan" di Irak dan mengatakan "target sasarannya tidak akan berhenti". Kebenaran pernyataan ini belum bisa secara independen diverifikasi, namun pernyataan ini diposting di website yang biasanya juga dipakai para mujahidin untuk mengirimkan pesan-pesan mereka.
Bom Selasa itu adalah ledakan besar ketiga kalinya sejak bulan Agustus yang ditujukan kepada pemerintah Irak di ibukotanya. Serangan-serangan ini membuat pasukan keamanan Irak meragukan kemampuan mereka sendiri, dalam menghadapi serangan dari Al Qaeda ke depan, terutama setelah penarikan mundur pasukan Amerika dari Irak sepenuhnya.
Serangan-serangan ini membuat pasukan keamanan Irak meragukan kemampuan mereka sendiri, dalam menghadapi serangan dari Al Qaeda ke depan, terutama setelah penarikan mundur pasukan Amerika dari Irak sepenuhnya...
Al-Qaeda menyatakan akan memberikan tekanan baru terhadap militer Amerika dan mewanti-wanti jika para mujahidin akan terus melanjutkan serangan-serangan besar untuk merusak stabilitas pemerintahan Irak yang akan melakukan pemilu parlementer pada 7 Maret mendatang.
Al-Qaeda pada hari Kamis juga mengklaim bertanggung jawab atas eksekusi terhadap Ahmed Subhi al-Fahal, yang dikenal oleh Al-Qaeda dan militer Amerika sebagai salah satu pejabat tinggi anti-terorisme di Irak. Pernyataan pembunuhan ini juga dipublis Al-Qaeda di sebuah situs internet.
Al-Fahal, seorang letnan kolonel polisi di propinsi Salahudin tewas pada 3 Desember lalu di Tikrit. Tikrit merupakan kota kediaman mantan presiden Irak Saddam Husein yang sudah mati digantung oleh pemerintah Irak baru yang dikuasai kaum Syiah.
[zak/yn]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!