Ahad, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Juli 2009 17:18 wib
6.812 views
Video Tentara Amerika yang Ditawan Taliban
Washington - Tentara Amerika yang menghilang tanggal 30 Juni dari markas mereka di selatan Afghanistan, hari Sabtu kemarin muncul pada sebuah rekaman video milik Taliban, kata pejabat keamanan Amerika.
Video berdurasi 28 menit tersebut dirilis oleh media resmi Imarah Islam Afghanistan menunjukkan kondisi terakhir tentara tersebut, dengan kepala botak tanpa rambut dan pada dagunya mulai tumbuh jenggot. Tentara tersebut terlihat duduk pada sebuah ruangan dengan baju abu-abu dan latar belakang putih, nama dan kartu identitas tentaranya juga diperlihatkan pada video tersebut. Pada beberapa saat juga diperlihatkan ia sedang makan dan duduk-duduk di tempat tidur.
"Sekarang saya ketakutan, takut tidak bisa kembali ke rumah. Susah menjadi seorang tawanan", kata tentara dalam video tersebut.
Identitas tentara yang disandera tersebut belum dipublikasikan Pentagon, meskipun dalam video diperlihatkan jelas oleh wajahnya. Namun, dua pejabat kementrian pertahanan Amerika mengkonfirmasi kepada AP jika tentara yang diperlihatkan pada video tersebut memang tentara Amerika.
Dalam video itu, si tentara mengatakan bahwa hari ini tanggal 14 Juli, saat video tersebut dibuat. Ia juga mengatakan jika ia ditangkap Taliban saat ia ketinggalan patroli.
"Sekarang saya ketakutan, takut tidak bisa kembali ke rumah. Susah menjadi seorang tawanan", kata tentara dalam video tersebut.
"Aku punya kekasih yang kuharap akan kunikahi, saya juga punya keluarga yang sangat kucintai di Amerika sana, dan sangat kurindukan. Saya sangat takut jika nanti tidak bisa berjumpa lagi dengan mereka", kata tentara tersebut.
Ia meminta kepada Taliban untuk memberikan pesannya kepada rakyat Amerika.
"Untuk teman-temanku di Amerika yang kucintai dan kurindukan, kalian punya kekuatan untuk mendesak pemerintah kita membawa kami semua pulang", katanya. "Kumohon, bawa kami pulang, tempat kami tidak disini, kita hanya menghabiskan waktu dan hidup kita saja disini. Kumohon, bawa kami pulang. Ini adalah Amerika dan rakyat Amerika punya kekuatan untuk melakukan itu".
Tentara tersebut juga bercerita bahwa ia mendengar kabar mengenai helikopter Chinook yang membawa 37 tentara NATO ditembak jatuh di Helmand. Sebuah helikopter ditembak jatuh di selatan Afghanistan pada 14 Juli, namun NATO menyatakan bahwa heli tersebut mengangkut orang sipil yang bekerja untuk misi kemanusiaan NATO. Enam orang asal Ukraina didalam heli tersebut tewas.
Sampai sekarang, belum ada kejelasan nasib sandera Taliban tersebut, apakah ia akan dijadikan alat tukar atau akan dieksekusi seperti sandera-sandera asing lainnya setelah permintaan Taliban tidak dipenuhi. Beberapa waktu lalu, salah satu komandan Taliban dari Jaringan Haqqani menyatakan jika tentara Amerika tersebut tidak akan dilepas sampai Amerika dan pemerintah Afghanista membebaskan para pejuang Taliban yang kini tertawan di penjara-penjara di Afghanistan.
Hari Sabtu itu juga, pejabat militer Amerika di Kabul, Kolonel Greg Julian menyatakan jika Amerika masih melakukan segala cara agar tentara tersebut bisa kembali dengan selamat.
Julian juga mengatakan, Amerika menerbangkan dua pesawat untuk mencari jejak disekitar lokasi tentara tersebut diculik. Amerika juga menawarkan uang imbalan sebesar 25.000 dolar bagi siapapun yang bisa memberi informasi keberadaan tentara yang diculik tersebut. Dan dengan sombong Greg Julian menyatakan kepada Taliban, "kembalikan tentara kami dengan selamat atau kami akan memburu kalian semua".
[zq/voa-islam/AP]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!