Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
ANKARA (voa-islam.com) – Media Amerika dan Eropa memberitakan hasil pemilihan parlemen Turki, sebagai kemenangan AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan). AKP meraih kemenangan dengan sangat meyakinkan, di maana AKP mendapat 49,41 persen, sesudah gagal mendapatkan suara mayoritas dalalm pemilu Juni lalu, Minggu, 1/11/2015.
Washington Post, menulis bahwa "AKP sangat mungkin membentuk pemerintahan sendiri, tanpa harus koalisi dengan partai lainnya”, tulisnya. Media Amerika itu menggambarkan pemilu di Turki, sebagai "kudeta politik” terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan, tambah Washington Post..
Bloomberg mengatakan AKP "kembali berkuasa dan menguasai parlemen”, dan AKP sudah berkuasa selama 13 tahun. AKP mengalami perubahan yang sangat luar biasa, sebelumnya AKP hanya diikuiti oleh 4 juta , dan menjadi lebih 23 juta sejak Juni, Bloomberg mengatakan memperoleh lebih banyak dukungan seperti yang diharapkan oleh para pemimpin AKP, dan AKP mengukir kembali kemenangannya seperti pemilu 2011, dan mendapatkan suara 49,8 persen.
The Associated Press melaporkan bahwa pendukung AKP sudah melambaikan bendera dengan sangat meriah di Ankara dan Istanbul markas AKP. Sebuah penilitian yang sangat mengatakan, bahwa keberanian Erdogan dan AKP memilih menyelenggarakan pemililan dini, sesudah gagal membentuk pemerintahan koalisi dengan partai-partai sekuler, gagal merupana “judi”, tapi menunjukan rakyat Turki memilih AkP. Kemenangan itu, benar-benar kemenangan politik dengan perhitungan yang sangat matang.
Sementara itu, Wall Street Journal menulis bahwa AKP "berkuasa kembali, dan mendapatkan kembali kursi yang hilang, sesudah pemilu hari Minggu, dan mendapatkan dukungan yang besar dari rakyat”, tulisnya.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa Erdogan dan pesan kampanyenya kemenangan AKP, satu-satunya cara mengatasi masalah keamanan Turki, bergaung di selluruh Turki, dan para pemilih yang telah meninggalkan AKP, pada pemilu bulan Juni, kembali memilih AKP " tulis koran itu.
Menurut New York Times, pemilihan Turki, "kembali para pemilih yang memilih kembali AKP sangat menakjubkan". New York Time, menambahkan: "Kemenangan, pada saat yang sama, tampaknya memembenar strategi pemilihan Presiden Erdogan, dan dia berhasil mengubah kalangan nasionalis dan menghadapi kelompok garis keras militan Kurdi di tenggara, di mana perang melawan kelompok Kurdi (PKK), kembali terbuka. Kalangan nasionalis akhirnya menjatuhkan pilihan kepada AKP, karena melihat hanya AKP yang dapat menjaga stabilitas Turki, tulis New York Time.
Di Jerman, penyiaran publik ARD mengatakan kemenangan AKP yang sangat mengejutkan, karena menurunnya dukungan terhadap partai-partai kecil. Koran harian Bild yang populer membuat judul "Erdogan berhasil mencapai kemenangan" di situsnya, mengatakan bahwa kelemahan partai oposisi memainkan peran penting kemenangan AKP.
Kantor berita Perancis AFP mengatakan AKP telah berhasil "melawan segala rintangan", dan kembali mendapatkan mayoritas mutlak, sesudah kehilangan dukungan lima bulan yang lalu. "Turki: Kemenangan Erdogan" adalah judul di harian Le Point. BBC mengutip Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan, "kemenangan bagi demokrasi dan rakyat kita". Koran Guardian membuat berita berjudul "AKP kembali berkuasa dengan mayoritas mutlak".
NOS TV di Belanda melaporkan AKP telah membayar kembali kerugian yang dialaminya pada Juni, sementara surat kabar Volkskrant mengatakan bahwa AKP memenangkan hampir setengah (50 persen) dari 99 persen suara yang sudah dihitung.
Situs De Telegraaf mengatakan partai AKP memenangkan mayoritas mutlak dengan 316 kursi parlemen. Menurut surat kabar Vima Untuk Yunani, pemilu kali memperliihatkan Erdogan kembali mendominasi politik Turki.
"AKP telah pulih dengan mendapat dukungan mayoritas mutlak dalam pemilu kali ini, mengakhiri pandangan negatif hasil pemilu lima bulan lalu”. Surat kabar Spanyol El Mundo melaporkan, sementara situs ABC TV memuat judul utama: "Erdogan mendapat mayoritas mutlak dan Kurdi tetap di parlemen". Le Repubblica di Italia melaporkan partai memenangkan "mayoritas" dan menyoroti suara pemilih yang tinggi.
"Kemenangan Partai Erdogan" adalah judul di Swiss Tribune de Geneve. Surat kabar itu menjelaskan kemenangan AKP sebagai "balas dendam yang brilian" , sesudah mengalami kekalahan l bulan Juni. Harian Blick mencatat kemenangan AKP membuka jalan bagi perubahan konstitusi untuk memperkuat kekuasaan presiden, tulisnya.
Saluran TV Bosnia Hayat melaporkan "kemenangan besar" AKP di situsnya, sementara paling laris harian Dnevni Avaz mengatakan partai AKP bisa memerintah sendiri berkat mayoritas suara di parlemen.
Radio Montenegro dan TV milik negara menyatakan: "Partai Erdogan berdiri sendiri dalam kekuasaan". Berbagai media di Rusia, Asia Tengah dan Kaukasus juga dijelaskan pemilu Turki sebagai kemenangan AKP. Media Rusia meliput secara luas hasil pemilu Turki yang dimenangkan oleh AKP.
Vedomosti, harian bisnis berbahasa yang Rusia, melaporkan bahwa AKP memperoleh cukup kursi di parlemen untuk membentuk pemerintahan satu partai. Davutoglu dapat membentuk konstitusi baru yang akan memperkuat sistem presidensiil.
Situs berita di Moskow, Rusia yaitu Gazeta.ru mengutip Erdogan mengatakan bahwa semua orang harus menghormati hasil pemilu. Harian Moskow, Moskovskij Komsomolets, menulis bahwa AKP telah memperoleh kembali statusnya [mayoritas di parlemen] yang hilang pada pemilihan 7 Juni lalu.
Koran berbahasa Rusia, Kommersant menulis bahwa hasil pemilu akan memiliki dampak positif pada hubungan Rusia-Turki. Di Azerbaijan, koran harian Yeni Musavat menggambarkan 1 November sebagai pemilu yang "kritis", dan menambahkan bahwa AKP berhasil meraih hampir 50 persen suara.
Di Kirgistan, kantor berita resmi KABAR menulis bahwa tujuan utama AKP, setelah kemenangan pemilu, adalah untuk membentuk konstitusi baru serta menemukan solusi bagi lebih dua juta pengungsi Suriah, yang sekarang berada di Turki. Di Ukraina, Kiev, harian Den menulis: "Partai yang memerintah memenangkan pemilu di Turki".
Kantor berita nasional Ukraina, Ukrinform menulis "Pemerintahan Partai AkP merayakan kemenangan". Sementara kantor berita Kiev, UNIAN menulis: "Perdana Menteri Turki, menyatakan kemenangan AKP di pemilihan parlemen", tulisnya.
Hampir semua media internasional di berbagai negara memberikan komentar tentang kemenangan AKP dalam pemilu Turki, 1 Nopember lalu, dan mendapatkan dukungan hampir 50 persen. Selain, media seperti CNN, Aljazeera, BBC, dan Euro News, membuat ulasan dan berita tentang pemilu di Turki. Kemenangan AKP dalam pemilu parlemen dan mendapatkan suara mayotas tunggal (49,41) persen, pasti berdampak bagi perkembangan stabilitas Turki, dan keamanan kawasan Regional.
Barangkali yang tidak memberitakan apapun tentang pemilu Turki hanya media di Indonesia. Karena mereka pendukung Jokowi. Media di Indonesia tidak ingin memberitakan kemenangan AKP yang berbasis Islam, kawatir akan merugikan “bos” nya yaitu Mega, Jokowi dan PDIP. Bahkan ketika Presiden Turki Erdogan datang ke Jakarta, juga 'garing', tak ada pemberitaan. Begitulah media-media partisan dan "antek' Jokowi. (mashadi/wb/voa-islam.com)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |