Rabu, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Juli 2014 07:58 wib
25.365 views
Ustadz Haris Amir Falah: Waspada Konspirasi Intelijen! Dari Deradikalisasi sampai Sikap Ekstrim
JAKARTA (voa-islam) - Program Deradikalisasi yang dijalankan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang dipimpin Ansad Mbay dinilai gagal total. Sehingga mereka mengalihkan kepada program baru yang dirasa lebih mudah untuk dikerjakan. Yaitu program exstrimisasi jihadis.
Program Extrimisasi Jihadist adalah langkah agar seorang aktivis atau sebuah jamaah bertindak dengan gaya yang berlebih-lebihan dalam pengkafiran serta asal vonis sesama muslim, sehingga sikap mereka akan mudah dilihat dan dipantau.
Di sisi lain secara tidak sadar dengan pemahaman mereka yang extrim akan menjauhakan para jihadis dari masyarakat secara umum. Tentu hal ini akan menjadi sasaran empuk Densus 88 dalam aksinya. Karena mereka memiliki ciri yang mudah dikenal.
Mensikapi Fenomena munculnya para aktivis jihadis yang kelewatan batas dalam vonis kafir sehingga muncul polemik dan perdebatan yang tiada pernah henti, Ustadz Haris Amir Falah menilai fenomena ini sebagai bagian dari konspirasi. “Hanya karena ini konspirasi sulit untuk di buktikan,karena ketika umat Islam khususnya di Indonesia dibuat program deradikalisasi,” tuturnya kepada Reporter Voa-islam, Ahad (13/7-2014).
. . . secara tidak sadar dengan pemahaman mereka yang extrim akan menjauhakan para jihadis dari masyarakat secara umum. . .
Ustadz yang pernah menjabat Ketua MMI Wilayah DKI Jakarta ini menilai mejamurnya ekstrimis takfir dari kalangan jihadis ini bagian dari program radikalisasi. Program ini sebagai program alternative setelah BNPT membaca program deradikalisasi tidak berhasil dan tidak mempan. “Maka yang kedua di bikin radikal sekalian” tegas Ustadz yang memiliki kunyah Abdul Haris ini.
Menurutnya, kedua-duanya sama-sama berbahaya dan menghancurkan, “jadi kalau mereka tidak bisa membuat kita menjadi lemah,kita di bikin extreme sekalian gitu,dan dua duanya menghancurkan itu” tambahnya.
Terakhir dalam analisanya, Ustadz yang sudah banyak di kenal para jihadist ini mengatakan “harusnya kita bersikap sebagai Ahlus Sunah Wal Jamaah, kita kan mengeklaim begitu semua, bersifat wasathon (pertengahan) dalam melihat perkara dari semuanya lini.”
“Dan ini saya rasa,tidak lepas konspirasi dari yahudi,sekuler,liberal demokrasi dan munafiq semuanya ada di dalamnya itu,” tambahnya.
Maka kecerdasan serta kewaspadaan harus diperhatikan, karena perjalanan untuk menuju jihad fisabililah sungguh tak semudah yang kita bayangkan. Janganlah kita memperkeruh air yang lama tak bening, sehingga terjadilah kekacuan yang tak berujung.
“Hanya mengharap ridho dan keikhlasan dalam jiwa, semoga allah berikan jalan indah menuju kejayaan islam”, tutupnya. [PurWD/protonema/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!