Sabtu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Desember 2013 00:18 wib
27.528 views
HAARP (3): Bom Sebabkan Gelombang Tsunami Bukanlah Isapan Jempol
WELLINGTON (voa-islam.com) - HAARP adalah rekayasa cuaca untuk menciptakan dan mengkondisikan iklim yang diinginkan sang empu.
Namun jauh sebelum ditemukannya HAARP ada teori yang menggunakan ledakan bom raksasa yang mampu menciptakan efek serupa tsunami ternyata bukan bualan.
Seorang penulis Selandia Baru telah menemukan kembali bukti tes rahasia yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Selandia Baru selama Perang Dunia II, yang disebut sebagai "bom tsunami".
Bom ini mampu membuat banjir dahsyat di kota-kota pesisir di negara musuh, layaknya tsunami Aceh.
Ray Waru menemukan materi sementara saat menggali data di dokumen militer tua untuk buku barunya, Secrets and Treasures. Rincian beberapa artefak sejarah tersedia di Arsip Nasional Selandia Baru di Wellington.
"Itu benar-benar menakjubkan," kata Waru. "Gagasan awalnya adalah mengembangkan senjata pemusnah massal berupa efek serupa tsunami ... dan Selandia Baru tampaknya telah berhasil mengembangkan ke tingkat yang sangat mungkin untuk diaplikasikan."
Dijuluki "Project Seal", proyek ini merupakan upaya bersama oleh Amerika Serikat dan Selandia Baru untuk mengembangkan sebuah perangkat yang bisa menyaingi kekuatan destruktif dari bom atom.
Menurut Telegraph, 3.700 bom diledakkan selama pengujian yang berlangsung antara 1944 dan 1945 di lepas pantai New Caledonia dan Auckland.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rangkaian dari 10 ledakan di bawah laut bisa menciptakan tsunami setinggi 33 kaki atau sekitar 10 meter.
"Mungkin jika bom atom tidak bekerja, mereka akan membuat tsunami akbar di Jepang," kata Waru pada The Telegraph.
Profesor Thomas Leech dari Auckland University melakukan kontak yang intens dengan para pejabat militer AS. Dialah yang disebut-sebut membantu melakukan percobaan, menurut New Zealand Herald.
Ide bom tsunami datang lebih awal dari 1944, menurut media ini. Leech dikirim ke Bikini Atoll untuk menonton tes bom atom pada tahap awal. Neil Kirton, seorang mantan rekan Leech, mengatakan, "Dalam beberapa kondisi saya pikir itu bisa menghancurkan." (HuffingtonPost/acw/thoyib/voa-islam.com)
Baca Juga
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!