Gaza – PIP: Gerakan Perlawanan Islam Hamas kembali menegaskan menampik tuduhan-tuduhan batil yang diarahkan oleh gerakan Fatah seputar campur tangan gerakan Hamas dalam urusan internal negara-negara lain. Hamas menyerukan agar dihentikan semua “tawar-menawar murahan dan tuduhan-tuduhan batil”.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu (3/7), Hamas mengatakan, “Beberapa pihak di gerakan Fatah belakangan ini mengeluarkan pernyataan berulang-ulang dengan tuduhan-tuduhan batil terhadap gerakan Hamas. Yang menuduh gerakan Hamas campur tangan dalam urusan beberapa negara Arab. Terakhir adalah pernyataan yang dikeluarkan atas nama “sekretariat informasi dan budaya”.
Hamas menegaskan menolak keras politik tawar-menawar murahan ini. “Kami terkejut ini berbarengan di tengah penolakan dan keengganan gerakan Fatah untuk melaksanakan capaian nasional yang menunggunya dalam melaksanakan poin-poin rekonsiliasi yang sudah disepakati bersama,” tegas Hamas.
Hamas mengatakan, apa yang diklaim gerakan Fatah hanyalah mengada-ada dan tidak berdasar sama sekali, tidak didukung oleh data ril. Namun disandarkan pada ilusi dan khayalan yang dirangkai dan direkayasa. “Siapapun tahun sikap teguh gerakan Hamas yang tetap tidak campur tangah urusan internal negara-negara Arab dan Islam. Ada ada satu peristiwa pun yang bisa dicatat di mana gerakan Hamas campur tangah urusan internasi suatu negara dalam sejarah gerakan,” tegas Hamas.
Hamas menyatakan, peristiwa-peristiwa terakhir yang terjadi di negara-negara Arab membuktikan bahwa gerakan Hamas turut andil secara aktif dan mendasar dalam menetralisir rakyat Palestina dari setiap konflik internal. Hamas berhasil meredam pertumpahan darah dan menghimpun kalimat serta menjaga perdamaian warga sebagaimana yang terjadi di Shaida dan Ain Halwa di Libanon beberapa hari yang lalu.
Hamas menyerukan Fatah agar meninjau kembali politik tawar-menawarnya yang murahan dan tuduhan-tuduhan batilnya yang merugikan isu Palestina dan hanya mendukung adenda Zionis dalam memecah belah barisan Palestina, di saat Palestina membutuhkan rekonsiliasi dan bahu-membahu menghadapi proyek dan rencana penjajah Zionis. (asw)
|