Alquds – PIP: Yayasan Pemakmuran al Aqsha dan Tempat-tempat Suci mengecam kejahatan yang dilakukan pasukan penjajah Zionis, Selasa (5/2), yang menangkap 7 mahasiswi di antara mahasiswi peserta “Teras Ilmu” di masjid al Aqsha.
Yayasan al Aqsha mengatakan, pasukan Zionis melepaskan enam dari mereka dan tetap menahan seorang mahasiswi untuk dibawa ke pengadilan hari ini, Rabu (6/2). Aksi ini terjadi setelah penyerbuan anggota Knesset Zionis dari partai Likud Betuna, Moshe Vegeln, ke masjid al Aqsha, di tengah provokasi besar dan penjagaan ketat dari pasukan penjajah Zionis.
Yayasan al Aqsha menyebutkan, menjelang shalat dzuhur kepolisian Zionis menangkap Laili Fakhuri, Rasmiya Abdul Hafidz, dan Fadwa Said, kesemuanya mahasiswi proyek “Teras Ilmu” di masjid al Aqsha. Mereka semua dibawa ke pusat interogasi di Qashla dan menjalani pemeriksaan selama dua jam kemudian ketiganya dideportasi dari masjid al Aqsha selama dua pekan.
Pasukan penjajah Zionis juga menangkap Athaf Sheyam, Basima Amira, Najud Amthir dan Lamya Husaini, mereka semua juga mahasiswi “Teras Ilmu”. Mereka ditangkap saat keluar dari masjid al Aqsha usai shalat dzuhur.
Sementara itu Harakah Islamiyah di Palestina 1948, melalui jurubicara resminya, Zahi Najidat, mengecam aksi penangkapan tersebut. Dia mengatakan, “Dengan penangkapan para mahasiswi tersebut, mereka telah mengirim pesan kepada seluruh dunia dan penjajah secara khusus bahwa kami semua adalah tumbal untuk al Aqsha baik besar maupun kecil dan laki-laki maupun wanita.” (asw)
|