Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
982 views

Perang Hakiki, Perdamaian Ilusi

 

Shalah Hamidah

Di kawasan Timteng saat ini banyak dibicarakan soal perdamaian dan peperangan. Pada saat sejumlah pejabat militer atau politik melontarkan ancaman perang, pembicaraan soal perdamaian langsung atau tidak langsung tetap marak.

Publik Timteng bingung dengan fenomena di atas. Para kolumnis dan pengamat aktif menulis soal teori perang dalam waktu dekat atau perdamaian yang bisa jadi tiba-tiba diteken. Namun tetap publik bingung.

Sudah menjadi aksioma, kawasan Timteng sedang mengalami perang dari tingkat paling dahsyat hingga perang kecil sejak Inggris komitmen memberikan Palestina kepada Yahudi untuk mendirikan negara di sana. Sejak saat itu peperangan dan penderitaan tidak pernah berhenti hingga hari ini. Peperangan itu memiliki kans untuk eskalatif di masa depan. Bangsa Palestina dan Arab setiap hari mengalami perang riil.

Bangsa Palestina dan Arab hidup dalam peperangan sengit dengan penjajah. Perang terhadap Palestina berupa penyitaan dan pengusuran, pembakaran, penebangan, penggusuran rumah, penempatan yahudi di sana, pembangunan permukiman, pencurian sumber air dan penyalurannya kepada pemukim Israel sehingga warga Palestina tidak kebagian jatah minum. Warga Palestina hanya mendapatkan air kotor dan berpolusi dan tidak layak minum dan tak layak karena itu merusak. Warga Palestina diblokade. Sementara warga penjajah Israel dengan bebas bepergian kemanapun. Apapun yang keluar masuk Palestina harus diperiksa ketat. Perdagangan, industri dan pendidikan mereka dikekang. Perangkat teknologi dan industri dilarang masuk dengan alasan mengada-ada. Blokade, pengejaran, perampasan kartu identitas, pengusiran, penghancuran kuburan, yahudisasi tempat suci dan pencuriannya kemudian diganti dengan nama yahudi, apalagi kalau bukan disebut perang berkelanjutan terhadap Palestina dalam semua sisi. Tujuan akhirnya adalah “mengosongkan negeri Palestina dari penduduk aslinya dan menempatkan warga Israel dari luar”.

Bersamaan dengan itu, bangsa Arab lainnya tidak selamat dari peperangan yang dilancarkan “negara penjajah”. Libanon masih hidup dalam ‘pedang peperangan intelijen’. Setiap hari teritorial udara dan perairannya dilanggar setiap hari, mengalami ancaman serangan, profokasi perang saudar. Bahkan ada yang bilang Libanon akan mengadapi perang bersenjata dalam waktu dekat.

Suriah, wilayahnya masih dijajah, perairannya dicuri, warganya ditawan di negeri mereka sendiri. Negeri ini terancam menjadi target sewaktu-waktu. Bahkan sebagian besar pengamat menegaskan Suriah akan menjadi target berikutnya dari perang Israel.

Sementara negara-negara Arab yang terikat perjanjian damai dengan Israel, masih hidup dalam injakan perang negara zionis itu. Jordania, wilayah masih mengalami perang intelijen. Mossad berusaha merekrut pilot di angkatan udara Jordania. Mereka berusaha membunuh Khalid Misyal di wilayah Jordania. Bahkan Israel berani membuang air limba ke Jordania yang dikatakan air layak minum. Israel juga melarang Jordania membangun pembangkit nuklir untuk tujuan damai dan penelitian. Berkali-kali pejabat Israel melepaskan pernyataan pers bahwa Raja Jordania saat ini adalah raja terakhir dari keluarga Hasyimilah.

Sementara negara Mesir, meski sudah terikat perjanjian damai dengan Israel dan menurunnya tingkat perannya dalam memperjuangkan kepentingan Israel, negeri piramida ini justru meneken perjanjian jual beli gas dengan harga di bawah anggaran negara Israel yang kemudian dianggap sebagai pajak Mesir bagi Israel. Ini aib dan harus dihentikan. Lebih dari itu, sikap Mesir banyak menuai kritikan pedas dari dunia Arab dan Palestina. Hal itu dikarekankan Mesir mau menyambut mesrah pelaku kejahatan terhadap Palestina dan Arab serta pasukan Mesir sendiri. Namun demikian, Mesir tidak luput dari perang intelijen, perang Narkoba, perang Aids, perang atas pertaniannya, industri, studi ilmiah, dan nuklirnya. Bahkan Israel berusaha melancarkan perang jenis baru yang amat berbahaya terhadap Mesir; “perang pengeringan sumber sungai Nil”. Israel berusaha mengeringkan Nil dan menjadikan Mesir menjadi padang tandus tanpa kehidupan.

Sebagian negara-negara Arab juga mengalami perang dengan berbagai jenisnya. Sebagian dengan pembunuhan terencana terhadap ulama dan cendikiawan, perusakan peralatan, laboratorium, dan pabrik modern yang mereka miliki. Sebagian lain, Israel berkoalisi dengan kelompok, suku dan agama minoritas yang didukung oleh persenjataan untuk dihasung agar melakukan disitregasi.

Kondisi Arab yang lumpuh dan tidak berdaya menjadikan mereka memiliki “jalan damai”. Apalagi pihak dunia internasional mengilusikan jalan itu sebagai jalan kebenaran untuk mengembalikan tanah mereka atau sebagiannya yang dirampas Israel. Akhirnya, kelompok besar negara Arab resmi memilih jalan perundingan. Selama puluhan tahun perundingan pun berlangsung. Di sela-sela itu diteken sejumlah perjanjian. Namun Israel selalu melanggarnya. Namun Arab resmi tetap menyerukan perdamaian. Hingga akhirnya Arab mengibarkan jargon “tanah kompensasi perdamaian”; atau konsensi (mengalah dan memberikan) wilayah Palestina yang dijajah Israel pada tahun 1948 kepada Israel dengan konpensasi Israel mengembalikan wilayah jajahan tahun 1967. Arab pun menjamin perdamaian ini. Namun jargon ini ditolak oleh Israel. Perundingan pun berlanjut. Kemudian bertransisi ke jargon “perdamaian kopensasi perdamaian”; yang dikibarkan Netanyahu di awal karir politiknya. Ia menilai bahwa tidak ada yang diberikan kepada Palestina dan Arab kecuali perdamaian dengan syarat Arab juga memberikan perdamaian. Namun Arab secara konsensus memberikan perdamaian kepada Israel dan menuntutnya agar mengembalikan sebagian wilayah Arab yang dijajah. Namun Sharon membalasnya saat itu “prakarsa kalian tidak lebih tinta di atas kertas”.

Situasi terus bertransisi hingga Arab memberikan perdamaian dan keamanan kepada penjajah Israel. namun Israel tidak memberikan perdamaian atau keamanan. Komitmen hanya sepihak dari Arab resmi. Pada saat memberikan perdamaian, Arab hanya menonton Israel berlanjut menggusur, merusak, memusuhi, membunuh, melanggar kedaulatan, menangkapi.  

Perundingan yang saat ini digelar, dinilai oleh banyak pengamat sebagai perundingan tanpa atap, tanpa batasan, tanpa target dan tujuan yang jelas. Perundingan yang tidak akan menghasilkan apa-apa. Para pejabat Arab resmi yang ikut berunding sudah pasti ingin menyelesaikan konflik. Namun mereka terbentur dengan tugas yang dibuat oleh penjajah.

Jadi, kawasan Timteng hidup dalam perang riil terang-terangan yang dilancarkan oleh penjajah Israel yang ekspansif siang malam. Sementara sebagian Arab tidak pernah bosan mempromosikan ilusi perdamaian. Apakah orang yang tidak siang perang bisa hidup dalam perdamaian? (bn-bsyr) www.infopalestina.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Pusat Informasi Palestina lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X