Uiversitas Islam Jadi Target Kejahatan Israel

Gaza – Infopalestina: Dalam rangka kampanye Israel anti Hamas dan lembaga-lembaga yang berafiliasi kepadanya, Pusat Warisan Budaya Intelijen dan Informasi Israel mengeluarkan sebuah laporan kemarin (6/7) menuding Universitas Gaza telah melakukan tindakan provokasi dan operasi bersenjata serta menyimpan senjata peperangan untuk membidik Israel.

Dalam laporan yang sudah diterjemahkan oleh Pusat Studi dan Analisis Informasi menegaskan, Universitas dikuasai oleh Hamas secara penuh dan sejak berdiri sudah menjadi basis politik, social dan militer Hamas. Meurut laporan itu, pada saat yang sama Hamas mendapatkan dukungan besar dari lembaga-lembaga di barat.

Sejak didirikan tahun 1979, Univeritas Islam Gaza mampu menelurkan kader yang mampu menjadi pimpinan Hamas, aktivis di Batalion Izzuddin Al-Qassam seperti Ismael Haniya, yang dulu pernah menjadi Ketua Dewan Pelajar di Universita tersebut, Mahmud Zehar dosen di sana di bidang medis disampung nama lain penting seperti Ibrahim Mukadima, Shalah Shahadah dan Nazzar Rayyan.

Di sisi militer, Universitas Islam Gaza bukan hanya beraktifitas dalam bidang akademi semata, namun bekerja dalam bidang militer melalui battalion Izzuddin Al-Qassam yang menjadi lap bagi Universitas ini untuk mengembangkan persenjataan dan sarana peperangan, memperbaiki jarak jelajah roket dan merekrut pelajar dan guru untuk bekerja dalam lingkup ini. Hamas mengutus sebagiannya ke Iran, Suriah, Libanon untuk melatih kemampuannya.

Bahkan menurut laporan Israel ini, Hamas menggunakan sebagian sarana gedung di Univeritas Islam Gaza sebagai gudang senjata.

Anti Yahudi dan barat

Laporan menegaskan, Hamas sibuk dalam aktvitas kemahasiswaan untuk menyebarkan ideology pemikiran, gagasan mengajak memusuhi Yahudi dan barat dengan yang disampaikan melalui kuliah dan seminar yang dilakukan secara rutin.

Bahkan sampai pada tingkat Hamas memprovokasi lembaga Arab, Islam dan barat agar memberikan dukungan dana dan spirit kepada Univeritas Islam Gaza disamping ia juga menjadi anggota di asosiasi akademi internasional seperti Inggris, Swedia dan Finlandia.

Laporan Israel menegaskan, Universitas Islam memperoleh dukungand ana jelas-jelas dari lembaga donor barat di Amerika dan Jerman dan negara Islam seperti Turki dan Saudi serta lembaga persahabatan dunia. Dana itu digunakan untuk bea siswa pelajar atau proyek-proyek universitas.

Universitas Islam Gaza pada saat agresi Israel ke Jalur Gaza mendapatkan serangan rudal Israel sehingga sebagian besar bangunannya hancur. (bn-bsyr) www.infopalestina.com