Sabtu, 4 Rajab 1446 H / 10 April 2010 10:21 wib
1.361 views
Minta Kunjungi Keluarga Shalit, Ban Ki-Mon Dinilai Munafik Politik
Gaza – Infopalestina: Sejumlah pembicara di acara solidaritas tahanan di Rafah mengkritik permintaan Sekjen PBB Ban Ki-Mon agar mengunjungi keluarga serdadu Israel Gilad Shalit yang disandera sementara ia melupakan keluarga 8000 lebih tahanan Palestina. Mereka menyebut Ki-Mon melakukan nifak politik. Aksi protes tahanan Palestina saat ini digelar di penjara Israel sebagai pesan bagi bangsa Palestina agar mereka menyatukan barisan dalam rangka membebaskan mereka.
Penasehat politik Muhammad faraj Al-Gol yang juga Menteri Tahanan dan Kepala Komite Tinggi Tahanan menegaskan dalam sambutannya di festival solidaritas kemarin Jumat (9/4) bahwa pihaknya merasa aneh dengan sikap diam Arab terhadap masalah tahanan Palestina. Ia meminta kepada bangsa Arab dan umat Islam untuk bergerak cepat membebaskan tahanan Palestina. Sebab dunia bangkit semua setelah seorang serdadu Israel Gilad Shalit disandera perlawanan Palestina namun mereka bergeming ketka lebih dari 8000 tahanan dari wanita, anak-anak, dan kaum laki-laki masih mendekam dan tersiksa di penjara Israel.
Soal permintaan Ban Ki-Mon mengunjungi keluarga sandera Shalit, Al-Gol menegaskan, permintaan Ban Ki-Mon tersebut dan ketidakpeduliannya terhadap nyawa lebih dari 8 ribu tahanan Palestina di penjara Israel sebagai bukti dunia tidak peduli dengan tahanan Palestina dan kedlaliman yang mereka alami. Bahkan perunding Palestina pun cuek dengan masalah tahanan Palestina karena menyetujui ikut dalam perundingan Oslo tanpa meminta penyelesaian masalah tahanan Palestina.
Al-Gol memberikan apresiasi kepada PM Palestina Ismael Haniya yang menjadikan tahun 2010 sebagai tahun tahanan. Ia meminta kepada faksi-faksi perlawanan Palestina yang menyandera serdadu Gilad Shalit untuk komitmen dengan sikap-sikapnya hingga tecapai kesepakatan soal pertukaran tawanan.
Sementara itu, menteri pendidikan dan pengajaran Palestina Muhammad Asqol menegaskan peran lembaga pendidikan dalam mendukung masalah tahanan Palestina. Ia mempertanyakan sikap diam dunia dan Arab secara khusus terhadap kejahatan teradap tahanan di penjara Israel yang dilanggar hak-haknya.
Asqol menilai kesengajaan Sekjen PBB Ban Ki-Mon tidak peduli bertemu dengan keluarga tahanan Palestina dan lebih perhatian bertemu dengan orang tua Gilad Shalit sebagai bentuk munafik politik, sikap standar ganda lembaga dunia terhadap bangsa Palestina.
“Namun kami tidak mencela Ban Ki-Mon atas sikapnya selama saudara-saudara kami dari bansga Arab dan umat Islam tidak peduli dengan penderitaan ribuan tahanan kami di penjara Israel.” Tuturnya pedas.
Ia meminta kepada masyarakat dunia agar menghormati undang-undang dan konvensi internasional yang mereka tandatangani dan agar Israel tidak bertindak di atas hokum yang tidak bisa diberi sanksi. (bn-bsyr)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!