Senin, 11 Rajab 1446 H / 15 Maret 2010 16:59 wib
1.675 views
Bukaerat: Siapa yang Tidak Bisa ke Al-Aqsha, Turunlah ke Jalan! (wawancara)
Al-Quds (terjajah) – Infopalestina: -Syeikh Najih Bukaerat, Kepala Manuskrip di Masjid Al-Aqsha menekankan bahwa kota Al-Quds (terjajah) dan Masjid Al-Aqsha tengah mengalami serangan brutal dari pihak Yahudi. Ia menjelaskan bahwa aksi tersebut dalam rangkaian yahudisasi kota Al-Quds dan menggantikan warisan asli Arab dengan warisan palsu Yahudi.
Dalam wawancara khusus dengan Infopalestina, Jum’at (12/3) Bukaerat mengatakan;”Sinagog Yahudi yang diberi nama ‘sinagog rusak’ yang akan dibuka secara resmi oleh Zionis Israel itu, tidak lain menghimpun 61 sinagog sentral Yahudi. Baik yang terlihat ataupun yang tak terlihat, yang ada di bawah tanah.”
Ia menambahkan, “Orang-orang Yahudi menamakan sinagog yang akan diresmikan itu dengan nama ‘rusak’ untuk menunjukkan bahwa haikal Sulaiman telah rusak dan kemungkinan akan dibangun kembali di atas reruntuhan masjid Al-Aqsha. Demikian klaim mereka.”
Bukaerat mengisyaratkan bahwa khurafat Yahudi dan keputusan Zionis tidak akan sampai menyebabkan robohnya Al-Aqsha atau meletakkan batu pondasi bagi haikal Sulaiman dibawah reruntuhan Al-Aqsha. Mudah-mudahan itu tidak terjadi. Kemudian beliau menjelaskan bahwa ia tidak yakin Al-Aqsha akan hancur atau roboh, namun akan terjadi penindasan terhadap masjid suci tersebut.
Untuk itu, Bukaerat menekankan pentingnya menjaga Masjid Al-Aqsha, menghadang upaya Yahudi yang akan menghancurkannya dan menghadang upaya Yahudisasi atas kota Al-Quds (terjajah).
Berikut wawancara selengkapnya:
Bagaimana Anda melihat rencana peresmian siangog Yahudi, sinagog rusak, yang hanya berjarak meteran saja dengan Masjid Al-Aqsha?
Kami melihat bahwa penindasan Zionis Israel atas kota Al-Quds (terjajah) dan Masjid Al-Aqsha adalah dalam rangka yahudisasi kota suci Al-Quds dan menggantikan warisan asli Arab dengan warisan palsu Yahudi. Setelah membangun 61 sinagog Yahudi, baik yang terlihat maupun yang ada di dalam tanah, sinagog rusak ini menghimpun ke-61 sinagog tersebut. Orang-orang Yahudi menamakan sinagog, yang akan diresmikan Selasa 16/3 itu, dengan nama ‘rusak’ untuk menunjukkan bahwa haikal Sulaiman telah rusak dan kemungkinan akan dibangun kembali di atas reruntuhan masjid Al-Aqsha.
Menurut keyakinan Anda, apakah Masjid Al-Aqsha akan roboh oleh pihak penjajah Zionis Israel, sebagaimana yang diklaim oleh mereka?
Saya berkeyakinan bahwa khurafat Yahudi dan keputusan Zionis tidak akan sampai menyebabkan robohnya Al-Aqsha atau meletakkan batu pondasi bagi haikal Sulaiman dibawah reruntuhan Al-Aqsha. Mudah-mudahan itu tidak terjadi. Saya termasuk orang yang menolak ide tentang Al-Aqsha akan roboh, namun Al-Aqsha akan mendapatkan penindasan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk menjaganya dan tempat-tempat suci lainnya. Menjaganya dengan apa yang kita miliki. Kita korbankan jiwa raga kita demi membela Al-Aqsha. Kita harus menjaga eksistensi Islam dan Arab. Kita wajib menjaga simbol jati diri umat Islam dan Arab ini. Tidak ada yang bisa, musuh-musuh kita itu, untuk mempromosikan tentang kehancuran Al-Aqsha. Allah ta’ala akan menjaga Al-Aqsha dari tipu daya dan makar Yahudi terlaknat.
Beberapa waktu, pihak Otoritas Palestina (OP) di Ramallah, berniat memulai perundingan damai dengan pihak Zionis Israel, menurut Anda sikap ini seperti apa?
Pesan kami kepada juru runding Palestina dan kepada mereka yang meniti jalan damai, kami pesankan kepada mereka: takutlah kepada Allah, cukup sudah peluang yang hilang itu, cukup sudah dengan polemik semacam itu, cukup sudah Anda telah melecehkan isu Palestina. Perundingan-perundingan damai ini memberikan kepada penjajah Zionis, yang telah membunuh anak-anak kami, menghancurkan rumah kami dan mengusir keluarga kami. Akan memberikan dukungan untuk melanjutkan rencana-rencana jahat Zionis terhadap tempat-tempat suci umat Islam dan tempat umat lainnya. Perundingan-perundingan ini akan dijadikan tameng oleh Zionis Israel dalam melakukan kejahatan terhadap tempat-tempat suci. Saya bisa mencontohkan, pihak Zionis Israel seakan-akan dalam terowongan yang gelap dan perundingan ini bagaikan cahaya yang menerangi dan mengizinkan pihak penjajah untuk melanjutkan di dalam terowongan. Pesan kami kepada juru runding dan kepada siapa saja yang meniti jalan ini; keluarkan Yahudi dari terowongan itu, jangan diberikan kesempatan dan hak legal untuk melanjutkan penindasannya atas tempat-tempat suci kami dan tanah air kami.
Kami yakin bahwa perundingan ini akan memberikan legalitas kepada pihak penjajah Zionis melanjutkan untuk menghancurkan. Keluarlah Anda dari kesesatan ini. Demi Allah, Anda mati terhormat itu lebih baik daripada mati di bawah injakan Amerika dan Zionis Israel. Matilah Anda seperti Sholahudin al-Ayyubi, Qutuz dan semua pejuang pilihan yang sudah mati. Jangan Anda menjadi hina, sebab masa depan ada di agama ini (Islam, red.) seperti yang diberitakan oleh Allah ’azza wa jalla.
Apa pesan Anda kepada umat Islam dan Arab serta masyarakat dunia?
Sebenarnya pesan kami sudah jelas. Kami pesankan kepada anak bangsa kami, Palestina, bagi siapa yang bisa tiba di Al-Aqsha atau belum bisa tiba, kita semua adalah bagaikan tubuh yang satu. Kita pasti membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pesan kami kepada semuanya, Arab, umat Islam dan siapa saja yang ada di dunia, Anda harus berbondong ke Al-Aqsha, jika tidak, Anda harus turun ke jalan. Anda harus marah untuk Al-Aqsha dan peduli padanya. Anda harus jadikan Al-Aqsha sebagai aqidah (keyakinan) karena keberadaan Al-Aqsha juga terkait keberadaan Anda.
Kegigihan dan keteguhan telah diperlihatkan oleh penduduk Al-Quds serta dukungan dari anak bangsa Palestina di tanah ’48, apa komentar Anda?
Kami sebagai penduduk kota Al-Quds harus mati bersama Al-Aqsha. Untuk itu, kita harus jadikan peperangan mendatang perang eksistensi kita di Al-Aqsha. Perang mendatang adalah perang eksistensi Islam dalam menjaga Al-Aqsha. Kami sudah ditanam di negeri ini, untuk itu sabarlah dan tetap dalam kesabaran wahai penduduk Al-Quds. Mereka telah memberikan apa saja yang dimilikinya demi Al-Quds. Terus berjuang dan bersabar, karena surga adalah janji kita. Insya Allah, Anda akan berbahagia di hari kiamat nanti karena Anda telah membela Al-Aqsha dan Al-Quds.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!