Kamis, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Januari 2010 16:29 wib
3.181 views
Misyal: Pemimpin Arab Maklumi Sikap Hamas soal Rekonsiliasi, Mesri Meski Hentikan Tembok
Damaskus – Infopalestina: Khalid Misyal, kepala biro Hamas menegaskan, jajaran pimpinan dan organisasinya sudah mengambil langkah besar untuk menyukseskan rekonsiliasi Palestina. “Selama ini Hamas sudah memberikan fleksibilitas untuk tercapainya rekonsiliasi.” tegasnya
Dalam statemen di radio Suara Al-Aqsha, Misyal menegaskan kemarin Rabu (13/1), kami sudah lalui babak besar dalam menyelesaikan rekonsiliasi dan hanya tinggal finalisasi yang perlu didialogkan. Bahkan, mayoritas pemimpin Arab memaklumi sikap kami terhadap draft rekonsiliasi Palestina yang diajukan Mesir.
Misyal menambahkan, pihaknya menegaskan kepada pemimpin Arab yang ditemui dalam lawatan kunjungan luar negeri Hamas bahwa gerakannya tidak meminta sesuatu yang mustahil dan berat, tidak mengembalikan dialog kepada titik nol lagi, namun ingin draft rekonsiliasi menjadi final yang siap ditandatangani dan juga memuat aspirasi kami dalam berbagai masalah.
“Tugas mediator dialog adalah memudahkan dan menfasilitasi rekonsiliasi dan menghimpun semua pihak serta mendengarkan keberatan faksi-faksi perlawanan. Karenanya, kami sangat menghargai Mesir sebagai saudara tua kami” Tegasnya.
Ia menegaskan, “para pemimpin Arab mendengarkan kami dan menyerukan agar menyelesaikan masalah ini dengan bijak tanpa mengorbankan kepentingan Mesir”
Misyal menegaskan, penandatangan rekonsiliasi tidak akan terjadi di luar Kairo Mesir. “kami tidak minta mengubah tempat penadatanganan kesepakatan tidak seperti yang diberitakan.”
Pertemuan Misyal dengan Abbas
Soal pertemuan dengan Abbas, para pemimpin Arab menanyakan “kenapa tidak bertemu langsung dengan Abbas” Misyal menegaskan, pihak menyambut pertemuan dengan Abbas atau Fatah, namun merekalah yang menolak bertemu.
Soal rekontruksi Jalur Gaza, Misyal menegaskan, pihaknya bersama delegasi Hamas yang berkunjung ke negara-negara Arab sudah menegaskan pentingnya memantau masalah ini dan tidak digunakan untuk memeras Jalur Gaza agar menyerah dengan konsesi politik.
Tembok Baja
Soal tembok baja Mesir di perbatasan Jalur Gaza, Misyal menegaskan, yang membuat warga Jalur Gaza membuat terowongan di bawah tanah karena gerbang perlintasan di sekitar Jalur Gaza ditutup. Karenanya, ia meminta Mesir membukanya segera dan secara permanen.
Sebab bangsa Palestina harus mencari sumber rizki dan hidup secara layak sehingga perdagangan di bawah terowongan adalah karena terpaksa untuk menyambung hidup di Gaza.
Ia mempertanyakan soal keharaman perdagangan terowongan itu dan meminta kepada mereka yang mengharamkannya untuk pergi ke Jalur Gaza dan membuka blokade.
Karenanya, ia menilai tembok baja Mesir di perbatasan Palestina adalah kejahatan terhadap bangsa Palestina di Jalur Gaza dan harus dihentikan. (bn-bsyr)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!