Kamis, 23 Rabiul Akhir 1447 H / 16 Oktober 2025 18:56 wib
203 views
MER-C: RS Indonesia di Gaza Masih Dalam Pengawasan Militer Israel Meski Sudah Gencatan Senjata
JAKARTA (voa-islam.com) - Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara hingga kini masih diawasi ketat oleh tentara Zionis Israel, meskipun perjanjian gencatan senjata telah resmi diberlakukan sejak 10 Oktober 2025.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/10/2025), MER-C menyebut tim relawan lokal di Gaza Utara telah melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi rumah sakit tersebut usai gencatan senjata dimulai.
“Saya hanya bisa masuk ke Wisma Joserizal Jurnalis dari arah selatan karena adanya tank-tank Israel dan tembakan yang belum berhenti,” kata salah satu relawan lokal yang dikutip dalam laporan MER-C.
Relawan itu menuturkan, pasukan Israel masih bertahan di area belakang kompleks RS Indonesia, meski situasi di sebagian wilayah Gaza Utara mulai berangsur tenang.
Kerusakan Parah dan Pengawasan Ketat
MER-C melaporkan bahwa Wisma Joserizal Jurnalis, yang selama ini digunakan sebagai tempat tinggal dan pusat koordinasi relawan, mengalami kerusakan berat akibat gempuran sebelumnya.
Bagian dinding wisma dilaporkan berlubang besar dan barang-barang di dalamnya berserakan. Kondisi itu memperlihatkan masih rentannya situasi di sekitar fasilitas kesehatan yang semestinya dilindungi oleh hukum humaniter internasional.
Warga Mulai Kembali, Bantuan Mulai Masuk
Meski pengawasan militer masih terjadi, warga Gaza Utara yang sebelumnya mengungsi mulai kembali ke rumah mereka. Mereka pulang dengan berjalan kaki atau menumpangi truk, setelah mendengar kabar bahwa gencatan senjata mulai berlaku.
MER-C juga mencatat bahwa sejumlah bantuan kemanusiaan telah berhasil masuk ke wilayah Gaza Utara untuk pertama kalinya sejak berbulan-bulan blokade.
RS Indonesia Jadi Target Serangan Sejak 2023
Sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, RS Indonesia di Gaza telah berkali-kali menjadi sasaran serangan, meskipun secara hukum internasional rumah sakit dan tenaga medis termasuk objek yang dilindungi.
Pada November 2023, bangsal operasi RS Indonesia diserang sehingga peralatan medis rusak berat. Serangan udara berikutnya terjadi pada Oktober 2024, yang juga menewaskan sejumlah warga sipil dan pengungsi yang bertahan di sekitar gerbang rumah sakit.
Pada Mei 2025, militer Israel kembali mengepung kompleks RS Indonesia hingga seluruh layanan kesehatan lumpuh total. Pasien dan tenaga medis yang masih bertahan akhirnya diusir, dan rumah sakit dikosongkan secara paksa pada awal Juni.
MER-C menegaskan bahwa kondisi tersebut menunjukkan pelanggaran serius terhadap prinsip kemanusiaan dan hukum perang yang seharusnya melindungi fasilitas kesehatan dan para petugasnya. (ANT)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!