JAKARTA (voa-islam.com) -  Dukungan internasional bagi perjuangan Palestina kembali ditegaskan dalam pertemuan antara Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tokoh-tokoh Islam dari Turki dan Australia. Pertemuan berlangsung di Ruang Wantim MUI, Jakarta, Kamis (25/9/2025), dan menghasilkan kesepakatan penting untuk memperkuat kolaborasi global.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Bidang HLNKI MUI, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, dan dihadiri jajaran pengurus MUI bersama sejumlah perwakilan lembaga filantropi nasional, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Qudwah Indonesia, Aqsa Working Group, dan lainnya.

Dalam sambutannya, Imam Shady Sulaiman, Presiden Australian National Imams Council (ANIC), menegaskan bahwa penderitaan bangsa Palestina bukanlah isu baru yang muncul setelah 7 Oktober 2023, tetapi sudah berlangsung sejak 1948. Ia menyampaikan bahwa umat Islam di berbagai negara kini semakin solid membela Palestina, bahkan dukungan datang dari lintas agama, suku, ras, dan bangsa.

“(Pemerintah) Australia sendiri telah mengakui Negara Palestina, dan masyarakat di Australia juga banyak yang turun ke jalan menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Palestina,” ujar Imam Shady.

Sementara itu, Ahmed Alatawna, Presiden Global Coalition for Quds and Palestine wilayah Asia Tenggara, menyoroti pentingnya penyelenggaraan Konferensi Palestina yang akan digelar pada 8 November 2025. Acara tersebut merupakan kerja sama MUI dengan BKSAP DPR RI, yang diharapkan mampu memperkuat konsolidasi internasional.

Alatawna juga menyampaikan dukungannya terhadap penerbitan buku Free Palestine, yang dihimpun dan diedit oleh Prof. Sudarnoto Abdul Hakim bersama Yanuardi Syukur. Buku ini dijadwalkan diluncurkan bersamaan dengan konferensi tersebut sebagai wujud nyata perjuangan intelektual dalam membela Palestina.

Salah satu gagasan yang menarik muncul dalam pertemuan ini adalah pembentukan dana abadi untuk pembangunan Palestina, yang dipandang penting sebagai persiapan rekonstruksi setelah berakhirnya genosida Israel.

Pertemuan menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama dalam berbagai program strategis demi memperkuat perjuangan rakyat Palestina. Sebelumnya, sebulan lalu, Prof. Sudarnoto, Oke Setiadi, dan M. Faisal juga menghadiri pertemuan internasional koalisi global Palestina di Istanbul.

Hadir pula dalam pertemuan ini sejumlah tokoh MUI, antara lain Dubes Bunyan Saptomo, Dubes Safira Machrusah, Oke Setiadi, Yanuardi Syukur, Abdul Jabar, Ihsan Nahromi, M. Abdullah Darraz, Inayatullah Hasyim, dan M. Faisal. (MUID)