Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Desember 2023 14:30 wib
12.640 views
Tiar Anwar Bachtiar: Doktrin Syiah; Ketika Kekaguman Berujung Kesesatan
BANDUNG (voa-islam.com) - Perkuliahan pekan ke-14 Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung berlangsung hari Jum’at (15/12/23) bertempat di Masjid Istiqomah. Topik pada perkuliahan malam itu adalah mengenai sejarah dan perkembangan dari aliran Syi'ah.
Sebagai salah satu sajian ilmu pada semester dua, kegiatan ini bertujuan untuk membekali para murid SPI agar memahami latar belakang kemunculan, sumber panduan dan penyimpangan yang dilakukan oleh Syi'ah.
“Syi'ah awalnya hanya mengidolakan sosok Ali hingga lambat laun berkembang menjadi sebuah fanatisme yang akhirnya menganggap Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang terhindar dari dosa, seorang nabi bahkan sebagai Tuhan,” ujar Dr. Tiar Anwar Bachtiar sebagai pembukaan dalam perkuliahan
Lebih lanjut Tiar menjelaskan bahwa kemunculan Syi'ah adalah ulah dari Abdullah bin Saba seorang Yahudi berkulit hitam keturunan Nabi Sualaiman 'Alaihi Salaam yang terlalu fanatik.
Secara terperinci, Tiar menjekaskan bahwa Syi'ah terpecah menjadi 3 golongan. Syi'ah Rafidhah, golongan yang paling besar dan meyakini ada 12 imam, golongan kedua dengan jumlah lebih sedikit yakni Syi'ah Ismailiyah dan golongang yang paling sedikit adalah Syi'ah zaidiyah. Sebagaimana jumlahnya, Syi'ah rafidahlah yang banyak tersebar ke penjuru dunia.
Sebagai pemahaman yang menyimpang, Syi'ah mempunyai doktrin untuk digunakan sebagai sumber ajaran, yaitu Al Kafi. Tentunya hal ini bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. “Jadi, nggak perlu kita buang-buang waktu untuk mendebat mereka karena memang sumber rujukannya berbeda, Syi'ah menggunakan perkataan dan perbuatan imam mereka dalam panduan beraqidah,” jelas Tiar sebelum menutup kelas dengan sesi diskusi.
Ratih, salah satu peserta SPI yang hadir di materi tersebut beranggapan ada beberapa kemungkinan alasan yang menyebabkan Muslim terpengaruh doktrin Syi'ah. “Satu, karena tidak punya pengetahuan akidah Islam yang sesungguhnya. Kedua karena ada poin-poin yang ia setujui dari ajaran Syi'ah”, ujar Ratih. Poin-poin yang dimaksud itu terkait dengan beberapa esensi dari Islam yang masih terkandung dalam doktrin Syi'ah seperti amar ma’ruf nahyi munkar.
Oleh karena itu, umat muslim perlu lebih waspada dan berpegang teguh pada Al Qur’an, Hadits, dan jumhur ‘ulama shingga tidak terpengaruh oleh doktrin Syi'ah yang menyesatkan. (AO/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!