Ahad, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Agutus 2023 20:30 wib
9.023 views
Selenggarakan Kelas Perdana, 66 Aktivis Resmi Jadi Murid SPI Jakarta Angkatan 13
JAKARTA (voa-islam.com) - Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta Angkatan 13 resmi dibuka hari Rabu (2/8/2023) di Gedung Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) Jakarta Selatan.
Kelas pertemuan pertama SPI Jakarta ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 9, yang artinya , “Katakanlah, Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran,” di mana firman Allah SWT ini mengingatkan para murid SPI akan arti penting ilmu pengetahuan bagi manusia.
Materi pendahuluan kelas SPI disampaikan oleh Akmal Sjafril, M.Pd.I selaku kepala sekolah SPI Pusat serta peneliti INSISTS. Pada awal pemaparan, Akmal menyampaikan latar belakang didirikannya Sekolah Pemikiran Islam sebagai lembaga pendidikan non-formal yang memiliki nafas perjuangan melawan Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Karena tantangannya yang besar, Akmal menyatakan bahwa para prajuritnya juga harus memiliki standar dan kompetensi yang besar. Untuk itulah, SPI dirancang dalam 20 materi pertemuan yang terbagi ke dalam 2 semester.
Secara kronologis, pria berdarah Minang ini mengungkapkan, bahwa SPI pertama kali didirikan pada akhir tahun 2014 dengan nama SPI #IndonesiaTanpaJIL (ITJ). Pada paruh kedua 2015, SPI membuka cabang di Bandung. Setelah melepaskan hubungan struktural dengan ITJ, SPI berganti nama menjadi SPI Jakarta dan Bandung. Pada tahun 2017, SPI Tangerang Raya diresmikan. Tahun 2021, berdirilah cabang SPI Yogyakarta yang memperoleh dukungan dari Masjid Jogokariyan.
Menurut pemaparan Akmal, SPI memiliki visi dan misi mulia dalam mengembalikan kejayaan peradaban Islam. Visi SPI adalah menjadi lembaga pendidikan yang berkontribusi membangkitkan kembali tradisi ilmu untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam. Sedangkan, misi pendirian SPI terdiri dari tiga poin. Pertama, memberikan kajian-kajian strategis yang terencana dan terstruktur dengan baik untuk menjawab kebutuhan umat sesuai dengan zamannya. Kedua, menyelenggarakan pendidikan untuk generasi muda Muslim yang diyakini dapat mempelopori perubahan positif dengan cepat. Ketiga, berperan aktif mempererat ukhuwah Islamiyyah dengan mengembangkan adab yang baik di antara para aktivis dakwah Islam.
Sebanyak 66 orang berhasil lolos seleksi dan resmi menjadi murid SPI Jakarta Angkatan 13. Dalam pertemuan perdananya, 61 orang murid dapat hadir, sisanya berhalangan dengan izin konfirmasi. Muhammad Ahlan Bestari, selaku pengurus divisi perkuliahan menyampaikan tata tertib penyelenggaraan kursus singkat SPI. Beberapa diantaranya, berkaitan dengan batas izin ketidakhadiran, aturan teknis dan adab selama kelas, serta kewajiban mengerjakan tugas reportase dan karya tulis ilmiah selama perkuliahan SPI. Aturan ini dirumuskan untuk membentuk sikap dan kualitas diri para murid dalam membangun tradisi keilmuan.
Para murid SPI Jakarta Angkatan 13 berasal dari berbagai latar belakang berbeda. Salah seorang murid, Rizka Dwi Cahyani, menyampaikan kesannya dalam mengikuti kelas perdana SPI. Wanita yang biasa disapa Icha ini sangat bersemangat karena perkuliahan SPI merupakan suatu hal yang telah ditunggunya sejak lama.
“Hal yang paling berkesan dari kelas perdana SPI ini, yakni visi dan misi SPI yang membuat kesadaran saya terpantik bahwa ada agenda besar umat yang perlu diutamakan dan diupayakan. Namun untuk sampai pada titik itu, kita harus selesai dengan urusan internal kita yang seharusnya memang sudah kita tuntaskan, Sehingga kita tidak menjadi pribadi yang ikut memperkeruh air kolam,” ungkap Icha.
Kelas perdana SPI ditutup dengan pengenalan para pengurus oleh Kepala Sekolah SPI Jakarta, Qonita Azizah. Alumni SPI Angkatan 11 ini memperkenalkan anggota kepengurusannya satu-persatu, mulai dari sekretaris, bendahara, divisi media, divisi perkuliahan, serta divisi yang menurutnya paling angker, yakni divisi korektor tugas. Setelah perkenalan selesai, dilanjutkan dengan sesi dokumentasi untuk mengabadikan momen berharga ini. [TD/AH]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!