Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.433 views

Tradisi dan Seni Budaya Rawan Menjadi Pintu Masuk Nativisme

BANDUNG (voa-islam.com) - Gerakan mengkerdilkan dan mengaburkan nilai-nilai Islam merupakan tantangan dakwah bagi umat Islam kini.

Nativisasi, kecenderungan untuk kembali kepada budaya leluhur, menjadi salah satu bentuk deislamisasi yang mengarah kepada hal berbau mistis dan kemusyrikan.

Tiar Anwar Bachtiar, M. Hum., ahli sejarah Nusantara dan peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS), menjelaskan nativisasi cenderung mengembalikan masyarakat pada nilai-nilai budaya dan mengesampingkan nilai-nilai agama Islam yang telah dianutnya.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan kedua semester 2 SPI Bandung angkatan 7 pada Sabtu, (24/07) melalui aplikasi Zoom.

“Dalam konsep nativisme, untuk menjaga budaya Indonesia, kepercayaan yang harus dianut oleh masyarakat adalah kepercayaan asli yang datang terdahulu sebelum agama-agama masuk ke Indonesia. Padahal, tidak ada satupun bukti sejarah yang dapat menjelaskan bagaimana leluhur Indonesia menganut kepercayaannya,”  ujarnya.

Menurut Tiar, salah satu pintu masuk untuk menanamkan nativisme adalah melalui kesenian budaya dan tradisi. Para pelaku kesenian budaya biasanya lanjut Tiar, melakukan ritual untuk mendatangkan ruh leluhur sehingga mendapatkan ‘pengajaran’ dari ruh leluhur dan dapat menjiwai tari, musik, dan lainnya.

“Ritual ini yang membahayakan akidah,” terangnya. 

Penulis buku Pertarungan Pemikiran Islam di Indonesia ini juga menjelaskan para penggerak dakwah masih jarang ada yang terjun di bidang kesenian dan kebudayaan sehingga tidak ada yang mendakwahi para pelaku kesenian tentang bahaya nativisme ini. Hal ini menyebabkan gerakan nativisasi semakin masif.

“Inilah tugas aktivis dakwah untuk terjun di bidang kesenian”, jelasnya.

Banyak sekali bentuk nativisasi yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu peserta SPI Bandung, Siti Robiah, menceritakan pengalamannya menghadapi nativisasi saat melakukan kajian lapangan Antropologi semasa kuliah.

“Dukun menggunakan baju ala Ustadz dan membacakan surat al-fatihah, kemudian berganti pakaian dan mengucapkan mantra-mantra sehingga banyak yang kerasukan dan dapat menari tradisional”, ungkapnya.

Sebagai penutup kuliah malam itu, Tiar menerangkan cara membentengi diri dan keluarga dalam menghadapi nativisasi. Ia menjelaskan.

“Caranya adalah dengan memperkuat imun dalam akidah. Pelajari tauhid, mengenal Allah, dan jaga ibadah!”, jelasnya. [hanif/syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X