Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.283 views

Penerapan New Normal Perlu Dikaji Lebih Mendalam

 
JAKARTA (voa-islam.com)--Wacana mengenai New Normal yang digulirkan Pemerintah akhir-akhir ini terus mendapat simpati dari semua kalangan tidak terkecuali Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) sebagai Tim Khusus yang dibentuk untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. 
 
Melalui Covid Talk bertemakan 'Dilema dan Usaha Menyiapkan Kenormalalan Baru' yang digelar melalui aplikasi daring  pada Kamis (28/5) MCCC menguraikan dan memberikan catatan sejumlah mengenai wacana New Normal Pemerintah.
 
Ahmad Arif, Co- Inisiator Laporcovid19.org serta Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis Indonesia yang menjadi narasumber dalam bincang tersebut menilai pemerintah terlalu berburu-buru dalam mewacanakan New Normal.
 
Dimulai dari wacana New normal, Arif lebih menyebut nya sebagai new up normal karena dari kemarin saat ada penderita tidak ada yang normal. Jadi saat ini lebih pas adalah up normal ke up normal yang baru.
 
"Wacana New Normal yang dihadirkan pemerintah terlalu terburu-buru dan bersemangat, mestinya terlebih dahulu memperhatikan kurva penurunan positif Covid-19. Baru memikirkan New Normal," paparnya.
 
Mengutip, Organisasi Kesehatan Dunia WHO Arif menyampaikan wabah Covid-19 ini tidak bisa dicegah secara efektif jika tidak ditemukan vaksin. Ditemukan vaksin pun penyembuhan belum begitu efektif diterapkan secara massal. Dalam penyakit campak, misalnya ketika sudah ada vaksin pun belum tertangani dengan baik. 
 
Penulis buku Jurnalisme Bencana itu menilai wacana New Normal dari Pemerintah terkesan sebagai wacana politik. Hal ini kata Arif terlihat dari simbol yang digunakan pemerintah yaitu dengan pengecekan Mall sebagai kesiapan dari penerapan New Normal. 
 
"Seharusnya Pemerintah memilih sektor produksi pangan karena itu lebih penting, terutama kemandirian pangan saat ini relatif belum optimal," kata Arif.
 
Arif juga menilai mestinya Pemerintah konsisten terlebih dahulu dengan PSBB sebelum mewacanakan New Normal. Dimana Permenkes No. 9 Tahun 2020 yang tentang PSBB menyarankan perlunya bukti ilmiah untuk menilai keberhasilan pelaksanaan PSBB dalam menurunkan kasus baru, sebelum memutuskan pelonggaran. 
 
"Mestinya pemerintah konsisten dengan itu dulu karena beberapa daerah yang menerapkan PSBB juga belum selesai, "saran Arif dalam paparannya. 
 
Sementara Narasumber lain Malik Saepudin, Ahli Epidemiologi sekaligus Ketua MCCC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat mendorong agar penerapan New Normal Pemerintah penting mempertimbangkan khusus untuk akses transportasi melalui penerbangan agar menekan jumlah kasus Covid-19 antar pulau.
 
"Langkah itu cukup efektif mencegah penularan Covid-19 yang faster (lebih cepat) dan better (lebih baik)," katanya. 
 
Malik menyarankan, mestinya pemerintah menyadari akan adanya keterlambatan penanganan Covid-19 sehingga tidak perlu penerapan New Normal yang terburu-buru disaat kasus Covid-19 luar biasa memuncak. 
 
"Keterlambatan penanganan memicu puncak kasus yang luar biasa apalagi penanganan dan penanggulangannya kecil tiba-tiba ada wacana New Normal nampaknya sangat bertolakbelakang," katanya. 
 
Untuk itu, Malik menyarankan jika Pemerintah mau benar-benar menerapkan New Normal harus dikaji dengan baik dan penerapannya dilakukan per-wilayah yang penaganannya sudah baik. Hal itu sedikit lebih efektif kata Malik jika Pemerintah mau menerapkan New Normal.
 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X